Berita Jembrana
Pencuri 29 Celana Dalam di Jembrana Diamankan, Ini Sebab Seseorang Miliki Fetish Celana Dalam
Tim Opsnal Sat Reskrim Polres Jembrana membekuk BS seorang pria asal Jawa Timur berusia 53 tahun sebab nekat mencuri celana dalam wanita.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Pencuri 29 Celana Dalam di Jembrana Diamankan, Ini Sebab Seseorang Miliki Fetish Celana Dalam
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Tim Opsnal Sat Reskrim Polres Jembrana membekuk BS seorang pria asal Jawa Timur berusia 53 tahun sebab nekat mencuri celana dalam wanita.
BS melakukan hal tersebut untuk memenuhi fantasi seksualnya.
Ia diketahui sudah menggondol sedikitnya 29 buah celana dalam, karena beraksi sejak bulan Mei 2023 lalu.
Baca juga: Pencuri Gabah di Tabanan Berhasil Dibekuk, Leo: Masuk ke Dalam Rumah Korban Lalu Mengambil 2 Gabah
Lantas apa yang menyebabkan seseorang melakukan aksi pencurian celana dalam untuk memenuhi hasrat seksual?
dr. I Made Oka Negara, S.Ked, M.Biomed, FIAS selaku Dosen Andrologi dan Seksologi FK Udayana dan Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) Bali memberikan penjelasannya.
“Kasus seperti itu biasanya terkait dengan fetishisme, di mana seseorang memiliki ketertarikan seksual yang kuat terhadap objek tertentu, dalam hal ini pakaian dalam wanita. Ini bisa dianggap sebagai bagian dari spektrum perilaku seksual yang tidak biasa,” jelas dr. Oka pada, Senin 16 September 2024.
Baca juga: Polres Klungkung Ungkap 6 Kasus Selama Operasi Pekat, Termasuk Tangkap Pencuri Emas Seberat 79 Gram
Namun, lebih lanjutnya dr. Oka menjelaskan jika perilaku tersebut melibatkan pencurian dan mengganggu orang lain, itu bisa juga masuk dalam kategori paraphilic disorder, yang merupakan gangguan ketika perilaku tersebut menyebabkan masalah bagi individunya sendiri atau orang lain.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua fetish atau ketertarikan seksual yang tidak biasa lalu serta-merta dianggap sebagai gangguan jiwa.
Namun, jika perilaku tersebut melanggar hukum atau merugikan orang lain, itu bisa menjadi masalah yang lebih serius.
Baca juga: Pencuri Motor dengan Penadahnya Diringkus Polisi di Tabanan, Dipancing Usai Jual di Medsos
Penyebab perilaku seperti ini bisa bervariasi dan sering kali kompleks.
Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi di antaranya, pertama Pengalaman Masa Kecil, beberapa orang mungkin memiliki pengalaman atau trauma tertentu di masa kecil yang memengaruhi perilaku seksual mereka di kemudian hari.
Kedua ketertarikan emosional yaitu ketertarikan terhadap objek tertentu, seperti pakaian dalam, bisa jadi merupakan cara untuk mencari kenyamanan atau keamanan emosional.
Baca juga: Polsek Sukawati Ringkus Pencuri Motor di Gianyar, Cahyadi: TKP Tidak Jauh dari Kos Pelaku
Ketiga kebutuhan untuk mengontrol, pada beberapa individu mungkin merasa perlu untuk mengontrol situasi atau orang lain, dan mencuri bisa menjadi cara untuk mendapatkan rasa kontrol tersebut.
Keempat faktor psikologis yakni gangguan mental atau masalah psikologis lainnya bisa berperan, seperti kecemasan atau depresi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.