Pilkada Buleleng

IMPIAN Paslon Sutjidra-Supriatna Hadirkan Iradiator Gamma, Solusi Anjloknya Harga Produk Pertanian 

Sutjidra mengungkapkan sudah sejak lama ia punya cita-cita menghadirkan iradiator gamma, sebagai solusi pasca panen.

Mer/Tribun Bali
Sutjidra - Supriatna ditemui usia diskusi ilmiah di Universitas Panji Sakti Singaraja. Rabu (18/9/2024) 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA -  Bakal calon Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, bercita-cita menghadirkan alat iradiator gamma apabila terpilih menjadi Bupati Buleleng. Alat ini diyakini mampu menjadi solusi anjloknya harga, terutama pada pasca panen

Hal tersebut diungkapkan Sutjidra, usai menghadiri acara diskusi dengan mahasiswa di Universitas Panji Sakti Singaraja, Rabu (18/9/2024).

Sutjidra mengungkapkan sudah sejak lama ia punya cita-cita menghadirkan iradiator gamma, sebagai solusi pasca panen. Namun masih terkendala karena harganya cukup mahal. 

Baca juga: Penerbangan Langsung Moskow-Bali Meningkatkan Kerja Sama Bilateral Rusia dan Indonesia

Baca juga: 5 Tersangka Edarkan 175 Paket Sabu-sabu di Klungkung Dibekuk Polres, Simak Beritanya!

Dijelaskan, masalah yang kerap terjadi pada pasca panen, adalah harga produk yang anjlok akibat panen raya.

Namun diakui, iradiator gamma mampu membunuh bakteri, sehingga produk-produk pertanian bisa bertahan hingga 6 bulan pasca dipanen. 

"Sehingga ketika harga produk pertanian sedang anjlok, bisa ditahan sementara. Kemudian saat harganya sudah stabil, bisa dilepas ke pasar. Ini cita-cita saya," ungkapnya. 

Kata Sutjidra, iradiator gamma bisa dimanfaatkan untuk beragam produk pertanian. Mulai dari buah-buahan, sayuran, termasuk beras. 

Kendati belum mampu menghadirkan iradiator gamma, pihaknya bersyukur sebab sudah ada kerjasama dengan pemerintah Provinsi dan Badung. Utamanya agar produksi buah-buahan asal Buleleng bisa diserap oleh hotel-hotel.

Diakui Sutjidra, masalah di bidang pertanian ini menjadi hal seksi pada diskusi tersebut. Pihaknya pun menegaskan apabila nanti terpilih sebagai bupati, akan memberikan subsidi pupuk dan bibit.

Begitupun dari sisi lahan pertanian, pihaknya juga akan berupaya memberikan pengurangan pajak, hingga insentif pajak kepada petani yang mau melestarikan sawahnya. 

Suasana diskusi ilmiah di Universitas Panji Sakti Singaraja.
Suasana diskusi ilmiah di Universitas Panji Sakti Singaraja. (Mer/Tribun Bali)

"Yang tidak kalah penting adalah optimalisasi subak. Karena banyak subak-subak yang tidak optimal karena rusaknya jaringan irigasi. Ini yang akan kita lakukan ke depan, mudah-mudahan dengan apa yang kita lakukan ini mampu menumbuhkan kembali minat masyarakat sebagai petani," harapnya. 

Selain itu, dalam program prioritasnya pasangan ini juga akan mengoptimalkan peran dari pada Perusahaan Daerah (Perusda) dalam menyerap hasil pertanian. Sehingga, para petani bisa mendapat kepastian harga terhadap hasil pertanian

Di tempat yang sama, bakal calon Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna mengungkapkan, dalam diskusi ilmiah bersama calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng ini, sejatinya membahas banyak bidang. Kendati demikian, kebanyakan pertanyaan lebih fokus pada sektor pertanian

"Mungkin audien ini mengetahui betul potensi yang ada di Buleleng ini ada pada sektor pertanian. Kita sudah berikan gambaran bagaimana model-model penanganan pertanian yang akan kita lakukan ke depan," ungkapnya. 

Salah satu penanganan sektor pertanian adalah dengan kerjasama antar petani dengan mitra kerja. Supriatna mencontohkan, seperti petani anggur di Grokgak yang bekerja sama dengan pengusaha wine.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved