Berita Buleleng

Sandiaga Uno Launching Rute Banyuwangi-Bali Utara Gunakan Kapal Cepat

Dibukanya jalur ini secara otomatis menjawab sejumlah permasalahan pariwisata baik di Bali, maupun Buleleng. Misalnya aksesibilitas. 

Tribun Bali/Muhammad Fredey
Menparekraf RI Sandiaga Uno saat baru saja tiba di dermaga Pemuteran pasca menjajal rute 3B. Rute baru ini mengkoneksikan Banyuwangi-Bali Barat dan Bali Utara melalui kapal cepat - Sandiaga Uno Launching Rute Banyuwangi-Bali Utara Gunakan Kapal Cepat 

Kehadiran rute baru ini juga menyelesaikan permasalahan pariwisata Bali yang 'numpuk' di Bali Selatan. 

"Ini adalah bagian daripada redistribution (pembagian) dari load (beban) yang ada di Bali Selatan, dengan masuk pintu dari Banyuwangi," imbuhnya. 

Pihaknya tak menampik, pada tahun awal mungkin wisatawan yang melalui rute ini masih terbatas. 

Namun ia meyakini rute 3B menjadi jalur pariwisata yang berkelanjutan dan berkualitas. 

"Target awalnya mungkin 5 sampai 10 persen dulu. Jadi kalau 7 juta dari wisatawan langsung ke Bali selatan, kita akan targetkan 500 ribu sampai 700 ribu di 2 sampai 3 tahun pertama yang akan melalui jalur ini," katanya. 

Dibukanya rute 3B ini tentunya juga mendukung perkembangan pariwisata Buleleng. 

Apalagi dalam perjalanan menuju Lovina, kapal cepat akan mampir dulu di Pemuteran, Kecamatan Grokgak.

"Jadi kita mampir karena ada permintaan pasar yang cukup besar di Pemuteran ini. Karena di sini ada wisata religi, wisata konservasi 'bio rock' dan event terkenal bertajuk 'Pemuteran Bay Festival'. Jadi bagi yang ingin wisata konservasi, TNBB sudah ready. Tapi untuk wisata alam, wisata budaya, wisata religi juga bisa," sebutnya. 

Mengenai sarana penunjang yang masih minim di Dermaga Pemuteran, Sandiaga mengaku akan melihat dulu demand-nya pada tahap uji coba. 

"Jika sinyalnya positif, potensi yang awalnya dua kali seminggu bisa berkembang, infrastrukturnya akan kita siapkan," ucapnya. 

Mengingat wisata di Pemuteran masuk kawasan konservasi, Sandiaga menegaskan pihaknya tetap mengutamakan konservasi. 

Sebab menurutnya, pariwisata harus menghargai bagian daripada quality and sustainability. 

"Harapannya ini bisa menjadi breaktrough (terobosan) yang lebih berkualitas, dan memberi pengalaman yang lebih menyenangkan. Aman dari segi konservasi tapi juga kaya akan ragam dari produk wisata yang ditawarkan," tandasnya. (mer)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved