Pilkada Bali 2024

Pengamat Harap Paslon Pilgub Bali Memberikan Ruang Generasi Muda Jadi Subjek Pariwisata 

Pengamat Harap Paslon Pilgub Bali Memberikan Ruang Generasi Muda Jadi Subjek Pariwisata 

Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
HEARING BTB - Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya alias De Gadjah. Calon Gubernur Bali nomor urut dua, I Wayan Koster.  

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dua paslon yang tarung dalam Pilgub Bali yakni nomor urut 1 Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Paslon nomor urut 2 yakni Wayan Koster - I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) mengikuti debat pada Rabu, 30 Oktober 2024 pukul 19.00 hingga 21.00 Wita di Prime Plaza Hotel Sanur Denpasar.

Debat perdana ini mengangkat tema debat perdana ini adalah Memformat Bali menuju pariwisata berkelanjutan.

Tema ini kemudian dibagi ke dalam lima sub tema yakni hukum dan kamtibmas, isu lingkungan dan tata ruang, ketahanan budaya, infrastruktur dan moda transportasi, dan ekonomi pariwisata.

Baca juga: WNA Jerman Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kamarnya di Sanur, Polisi : Nihil Aksi Kejahatan

Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), I Nyoman Subanda saat dihubungi mengatakan, hampir 80 persen masyarakat di Bali hidup dari pariwisata.

Dan meskipun tak bergerak secara langsung di dunia pariwisata, akan ikut terdampak jika pariwisata mengalami goncangan.

Meskipun nantinya ada wacana Bali kembali ke pertanian, namun pertanian ini harus bisa menjadi atraksi untuk mendukung pariwisata.

Baca juga: Balita 4 Tahun Dianiaya Ayah Tiri dan Ibu Kandung di Sempidi Badung Hingga Kaki Patah

“Artinya kita tidak bisa lepas dari pariwista. Perekonomian Bali akan goncang jika ada gangguan,” paparnya.


Namun saat ini, Subanda menilai pariwisata Bali sangat diobral murah.


Banyak wisatawan tak berkualitas datang ke Bali yang tidak memberikan pendapatan maupun devisa, justru merusak citra Bali.


“Mereka berulah di sini, mabuk-mabukan, ugal-ugalan, melakukan tindakan kriminal. Bahkan menodai tempat suci, duduk di pura sampai melakukan tindakan asusila di pura,” paparnya.


Sehingga hal ini menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemimpin Bali.


Sehingga visi dan misi khususnya terkait pariwisata harus membuat pariwisata lebih bermutu, berkualitas dan tidak boleh sampai menghilangkan profesi orang.


“Harus ada grand desain tentang pengembangan pariwisata ke depannya. Apalagi sekarang banyak pemilih milenial dan gen Z, dan mereka harus punya harapan ke depan termasuk di bidang pariwisata,” katanya.


Ketika gubernur dan wakil gubernur terpilih, maka mereka wajib memfasilitasi masyarakat termasuk milenial dan gen z ini.


Termasuk yang berkaitan dengan lapangan pekerjaan, penyaluran hobi, hingga hal yang bisa mendukung pariwisata.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved