Berita Jembrana
TRAGIS! IRT di Jembrana Nekat Akhiri Hidupnya, Diduga Tak Kuat Menahan Sakit Menahun
Pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah, dan mengikhlaskan atas kejadian tersebut sebagai musibah.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Berita atau artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasakan tanda-tanda depresi dan memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Anda juga bisa simak hotline https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
TRIBUN-BALI.COM - Tragis, karena aksi nekat akhiri hidup kembali terjadi di Bali.
Mirisnya kali ini dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga (IRT).
Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, nekat akhiri hidup, pada Rabu 13 November 2024.
Ia adalah NPY (45) yang ditemukan anaknya sendiri di dapur rumahnya. IRT tersebut diduga nekat akhiri hidup lantaran tak kuat menahan sakit sejak tiga tahun terakhir.
Baca juga: 15 Penerbangan Citilink Dari dan Menuju Lombok Maupun Bali Alami Penyesuaian Hingga Pembatalan!
Baca juga: PECAT Pegawai Terbukti Berpolitik! DPRD Jembrana Beri Pemahaman ke Seluruh Pegawai Non ASN

Menurut informasi yang diperoleh, aksi nekat akhiri hidup tersebut diketahui bermula dari saksi atau anaknya yang baru bangun tidur.
Saat itu ia hendak mandi, namun ia melihat pintu dapur terbuka sedikit sehingga ke dapur terlebih dahulu karena penasaran.
Tak disangka, ketika membuka pintu dapur, ia begitu terkejut melihat ibunya dalam keadaan tergantung.
Ia pun panik dan memanggil kakeknya untuk datang ke lokasi. Mereka lantas mengevakuasi NPY.
Selanjutnya, ibu rumah tangga tersebut dibawa ke RSU Negara untuk dicek. Petugas medis lantas memastikan bahwa yang bersangkutan sudah dipastikan meninggal dunia.
Pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah, dan mengikhlaskan atas kejadian tersebut sebagai musibah.
"Sesuai keterangan keluarganya, yang bersangkutan memang mengidap sakit saraf sejak sekitar 3 tahunan. Tidak ada sebab konflik atau lainnya," kata Kapolsek Negara, Kompol I Kadek Ardika saat dikonfirmasi, Rabu 13 November 2024.
Dia melanjutkan, pasca kejadian tersebut pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian ibu rumah tangga berusia 45 tahun tersebut.
"Pihak keluarga menolak otopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah," tandasnya.
BENDERA Peringatan Rawan Berenang Dipasang di Teluk Gilimanuk, Imbauan Keselamatan Beraktivitas |
![]() |
---|
KEPALA Nengah Terbentur Keras di Jalur Tengkorak Jembrana, Aspal Penuh Bercak Merah |
![]() |
---|
Lima Rumah Warga Jembrana Diterjang Gelombang Tinggi, Dua KK Mengungsi |
![]() |
---|
50 Orang Jadi Korban, Sayu Putu Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Rp 1,5 Miliar Lebih |
![]() |
---|
Antrian Mengular hingga Masjid Gilimanuk, Cuaca Buruk, Pelabuhan Gilimanuk Ditutup Hampir 2 Jam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.