Banjir di Bali
Hujan Deras di Buleleng Sebabkan Banjir di Enam Titik, di Kampung Baru Banjir Hingga 40 Sentimeter
Sejumlah titik di wilayah Kota Singaraja terendam banjir pada Jumat (6/12/2024). Tak hanya diakibatkan tingginya intensitas hujan
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Hujan Deras di Buleleng Sebabkan Banjir di Enam Titik, di Kampung Baru Banjir Hingga 40 Sentimeter
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sejumlah titik di wilayah Kota Singaraja terendam banjir pada Jumat (6/12/2024).
Tak hanya diakibatkan tingginya intensitas hujan dengan durasi cukup lama, banjir juga disebabkan sumbatan drainase akibat sampah.
Berdasarkan pantauan tribun-bali.com, hujan di wilayah kota Singaraja turun sekitar pukul 12.00 wita dan berlangsung sekitar 4 jam, atau sampai pukul 16.00 Wita.
Intensitas hujan saat itu tergolong lebat disertai angin.
Baca juga: Air Tukad Mumbul Buleleng Meluap, Butuh Rp 4 Miliar untuk Bangun Sodetan Demi Atasi Banjir
Kepala Dinas PU Kabupaten Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra saat dikonfirmasi mengatakan, setidaknya ada enam titik di wilayah Kota Singaraja terendam banjir.
Meliputi sekitar Jalan Pulau Lombok, SKB Pemaron, Kampung Anyar, Jalan Anggrek, Wilayah Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng; dan Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada.
"Enam titik tersebut yang tergolong lumayan banjirnya. Dari enam titik, yang paling tinggi (airnya) tadi di kampung anyar mencapai selutut, atau sekitar 40 hingga 50 sentimeter," ungkapnya.
Baca juga: Baru Dua Hari Hujan di Bali, Terjadi Banjir dan Longsor di Beberapa Titik
Adiptha mengatakan, penyebab banjir tidak semata-mata karena hujan dengan intensitas tinggi. Namun juga disebabkan tersumbatnya aliran drainase akibat sampah.
"Petugas masih menemukan adanya batang kayu di drainase dan jenis sampah-sampah lainnya," ungkapnya.
Menurut Adiptha, sampah-sampah tersebut memang sengaja dibuang oleh oknum tidak bertanggung jawab.
"Dulu petugas kami bahkan sempat menemukan ban mobil dibuang ke got di SKB Pemaron. Itulah yang bikin mampet," imbuh dia.
Baca juga: 6 Rumah Warga di Banjar Dawas, Tibubeneng Badung Bali Sempat Terendam Banjir, Kini Sudah Surut
Selain akibat sampah, menurut Adiptha banjir juga disebabkan lokasi wilayah yang cenderung rendah. Misalnya seperti yang terjadi di Kelurahan Kampung Anyar.
"Di wilayah tersebut memang lokasinya paling rendah," ucapnya lagi.
Adiptha mengungkapkan, pada penanganan kali ini pihaknya menurunkan total 120 orang. Meliputi 90 orang tenaga pengendali banjir, dan 30 orang dari petugas bina marga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.