Berita Bali

MARAK Ojol Plat Non DK, Driver Pariwisata Bali Minta Pembatasan, Parta: Jangan Hanya Bawa Polusi!

Audiensi ini diterima langsung oleh, PJ Gubernur Bali, Mahendra Jaya di Kantor Gubernur Bali pada, Rabu 11 Desember 2024. 

ISTIMEWA
Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali datangi Kantor Gubernur Bali dengan Anggota DPR RI Komisi X, I Nyoman Parta lakukan audiensi terkait munculnya ojek online plat non DK beroperasi di Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASARForum Perjuangan Driver Pariwisata Bali mendatangi Jayasabha, dengan Anggota DPR RI Komisi X, I Nyoman Parta melakukan audiensi terkait munculnya ojek online plat non DK beroperasi di Bali.

Audiensi ini diterima langsung oleh, PJ Gubernur Bali, Mahendra Jaya di Kantor Gubernur Bali pada, Rabu 11 Desember 2024. 

Gede Darmayasa selaku Koordinator Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali menyampaikan, banyaknya orang yang datang ke Bali dan banyaknya kepentingan yang saling bertabrakan.

Sehingga menyebabkan terjadinya berbagai persoalan, termasuk di dalamnya perebutan akses ekonomi dan isu kesejahteraan.

Baca juga: UPDATE Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi, Masuk Tahap Prakualifikasi, Koster Sebut 2025 Mulai Kontruksi!

Baca juga: TRAGEDI Maut Monkey Forest Jadi Atensi Dispar Bali, Tjok Pemayun Minta Ini ke Pengelola Wisata Alam 

Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali datangi Kantor Gubernur Bali dengan Anggota DPR RI Komisi X, I Nyoman Parta lakukan audiensi terkait munculnya ojek online plat non DK beroperasi di Bali.
Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali datangi Kantor Gubernur Bali dengan Anggota DPR RI Komisi X, I Nyoman Parta lakukan audiensi terkait munculnya ojek online plat non DK beroperasi di Bali. (ISTIMEWA)

 

“Sebagai daerah pariwisata tentu pulau Bali dan masyarakat Bali, tidak bisa menutup diri dari perkembangan teknologi informasi. Bekerja secara digital adalah sebuah keniscayaan, karena manusia bisa terhubung dengan cepat dan mudah. Semua lini kehidupan sekarang ini sudah menggunakan internet dan mau tidak mau manusia harus beradaptasi,” jelas Darmayasa. 

Lebih lanjutnya, Darmayasa mengatakan banyak sekali perubahan yang terjadi akibat digitalisasi di pulau Bali ini. Ibarat 2 sisi koin, perkembangan teknologi informasi ini tidak hanya berdampak positif namun juga berdampak negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah apa yang dialami para driver pariwisata Bali. 

“Para driver pariwisata ini sumber nafkahnya mulai digerogoti dan semakin parah pasca Covid 19. Munculnya aplikator-aplikator taxi online merupakan penyebab dari keresahan para sopir pariwisata ini karena mereka memberlakukan tarif harga terlalu murah, sistem potongan harga dari aplikator maupun vendor, orang luar Bali yang bebas menjadi sopir di Bali, banyaknya mobil-mobil luar,” bebernya. 

Ia menegaskan, dampak yang paling sering terlihat di lapangan adalah kemacetan di pulau Bali. Sehingga ke depan jika ini dibiarkan akan menjadi dampak buruk, pada citra pariwisata Bali.

Bahkan terdapat salah satu majalah wistawan dunia (Fodors) menempatkan Bali dalam list pertama daerah yang tidak layak dikunjungi di tahun 2025, salah satu alasannya karena macet. 

“Berkaitan dengan hal tersebut di atas kami yang tergabung dalam paguyuban Celepoek Bali Driver, Joosssss Team, ⁠Bali Tourism Driver, United Bali Driver, Bali Driver Comunnity, Kesiman Trans, Mr Bali Tour, Katiklantang Trans (KDC), Merta Sari Trans, Bali Driver Team, Ubud Raya Transport, De Carik Transport, Ceking Driver Community, Rhonda Bali Family, Boy Bali Driver, Taman Transport Community (TTC) Ubud, Peliatan Trans, Bali Female Driver, dan Ketewel Transport, berinisiatif untuk menyatukan diri dalam Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali,” tandasnya. 

Sementara itu, Gustu Kompyang selaku Pendamping Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali, mengatakan enam tuntutan untuk Pemerintah Provinsi Bali.

Di antaranya :

Melakukan pembatasan kuota mobil taxi online Bali.

Menertibkan dan menata ulang keberadaan vendor – vendor angkutan sewa khusus di Bali termasuk juga rental mobil dan motor.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved