Bencana Alam di Bali

AMBRUK Total 1 Unit Rumah di Darmasaba Badung, Tidak Ada Korban Jiwa, Ini Diduga Penyebabnya 

Semntara katanya, pemilik rumah adalah salah seorang warga yang tinggal di Denpasar, jadi bukan warga Desa Darmasaba.

Agus Aryanta/Tribun Bali
Kondisi bangunan rumah yang hancur pasca ambruk pada Jumat 13 Desember 2024. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Satu unit rumah yang berlokasi di Banjar Bucu, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal Badung ambruk pada Jumat 13 Desember 2024. Ambruknya rumah yang dibangun di sungai diduga karena kesalahan konstruksi.

Dari pantauan dilokasi, pondasi bamgunan tidak kuat menahan lantai beton diatasnya. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya saja pemilik memgalami kerugian material.

Salah satu warga yang saat ditemui dilokasi menyebutkan jika bangunan rumah itu masih  baru. Hanya saja bamgunan yang selesai sekitar beberapa bulan yang lalu itu amblas total.

Baca juga: 2,8 Juta Orang Bakal Masuk Bali, Jumlah Wisatawan Diprediksi Meningkat Drastis!

Baca juga: TRAGEDI Maut Tebing Setinggi 30 Meter Longsor di Desa Sebudi Karangasem, Satu Buruh Meninggal Dunia!

Bahkan furniture seperti meja, kursi, dan dipan terlempar keluar. Selain itu, sejumlah material longsoran bangunan tersebut juga terlempar ke jalan, sehingga sempat mengganggu lalu lintas di sana.

"Ini rumahnya baru selesai, hanya saja kontruksi bangunan yang digunakan merupakan kontruksi lama," ujar salah satu warga

Rumah yang dibangun dekat pinggir sungai yang berbatasan dengan Banjar Piakan, Desa Sibangkaja itu pun terlihat kontruksinya menggunakan besi-besi kecil tidak layaknya besi yang digunakan untuk rumah berlantai.

"Ini pondasinya yang lama digunakan. Ditumpuk dengan bangunana baru. Beruntung belum diupacarai atau belum di huni," bebernya.

Sayang pihaknya tidak mengetahui pemilik bangunan rumah tersebut. "Padahal rumahnya bagus. Mungkin pemiliknya percaya sama kontraktornya, tapi syukur belum ditempati," bebernya.

Sementara Camat Abiansemal, IB Putu Mas Arimbawa saat dikonfirmasi terpisah mengungkapkan, pasca mendapatkan informasi ambruknya rumah waega, pihaknya langsung meninjau ke lokasi kejadian bersama dengan BPBD Badung, Polsek Abiansemal, Perbekel Darmasaba, dan kelihan banjar setempat. Dari keterangan yang dikumpulkan, rumah tersebut merupakan rumah baru yang belum dihuni.

"Rumah ini belum dihuni. Sehingga dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa," ujarnya.

Semntara katanya, pemilik rumah adalah salah seorang warga yang tinggal di Denpasar, jadi bukan warga Desa Darmasaba. Waktu kami ke sana, pemilik belum ke lokasi. 

"Oleh pihak Polsek tadi sudah dihubungi pemiliknya, dan pemilik mengakui tidak pernah tinggal di rumah tersebut, karena bangunan baru selesai dua bulan lalu," ungkapnya.

Arimbawa melanjutkan, penyebab ambruknya rumah tersebut diduga kuat karena kesalahan konstruksi dan tidak kuatnya pondasi bangunan.

"Murni penyebab bangunan longsor itu memang karena kesalahan konstruksi serta pondasi yang tidak kuat. Konstruksi pembesian yang tidak sesuai dengan besar dan luas bangunan. Mengingat juga, rumah ini dibangun di tanah urugan dan di posisi tebing, agak di pinggir sungai," terangnya.

Menurutnya, jika dilihat dari bangunan yang roboh, kerugian yang dialami diperkirakan minimal Rp 900 jutaan. Pasalnya bangunannya permanen dan lumayan besar, serta ada furniture di dalamnya yang tertimpa robohan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved