Berita Bali
NASIB Bus Trans Metro Dewata Bali, Sering Tak Digunakan, Terancam Tak Beroperasi di Tahun 2025
Maka, pihaknya meminta bersabar, kalau dihentikan. Hal itu menjadi konsekuensi karena transportasi publik itu tidak dimanfaatkan.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Sering tak digunakan, bus Trans Metro Dewata (TMD) yang merupakan program Kementerian Perhubungan, dengan sistem transportasi bus raya terpadu beroperasi sejak 2020 ini terancam tidak dapat beroperasi lagi di Bali pada 2025 mendatang.
Selain karena sering kosong penumpang, penganggaran bus TMD ini masih bergantung dengan pemerintah pusat.
Padahal pemerintah pusat telah menyurati Pemerintah Provinsi Bali, untuk bisa dikelola oleh Pemprov Bali.
Tanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta, menjelaskan untuk perubahan pengelolaan menjadi ke Pemprov Bali, belum ada kapasitas.
Maka, pihaknya meminta bersabar, kalau dihentikan. Hal itu menjadi konsekuensi karena transportasi publik itu tidak dimanfaatkan.
Baca juga: Pembukaan Monkey Forest Belum Pasti, Kemenpar Sebut Closed Tepat, Usai Pohon Tumbang Tewaskan Wisman
Baca juga: TRAGIS WM Tewas Dianiaya Sang Suami dengan Kejam, Anak Tahu dari Rekaman CCTV di Bangli

“Ya sabar-sabar kalau berhenti dulu ya syukuri pernah dikasih. Ya salah sendiri tidak mau dipakai sekarang hilang baru terasa," kata Samsi pada Kamis 26 Desember 2024.
Antusias masyarakat Bali menggunakan transportasi massal, memang tidak seperti daerah lain. Menurut Samsi, konsumsi pemakaian kendaraan publik yang rendah karena Bali telah lama kehilangan transportasi publik. Sehingga untuk kembali membutuhkan waktu yang lama, penyesuaian dan juga dipaksa.
“Daerah lain mereka sudah biasa. Kalau tidak pakai transportasi mahal kan buat mereka. Kalau di Jawa itu jauh-jauh di sini dekat-dekat. Tapi lama-lama orang mikir kalau hujan enakan di bus. Turun tinggal pakai payung," imbuhnya.
Samsi mengatakan, khawatir terkait pengoperasian TMD Tahun 2025 mendatang sebab penganggaran belum clear.
Pihaknya mengakui masih ada evaluasi untuk TMD. Sebab dari pusat sudah tidak menyediakan anggaran.
Misalkan, pemerintah pusat berencana memindahkan ke tempat lain karena daerah lain membutuhkan, kemungkinkan akan dihentikan.
“Kami terima surat dari Jakarta bahwa ini diminta diambil alih ke pemprov bersama kabupaten/kota tapi, pemprov belum ada kapasitas, karena anggaran sudah tidak tersedia," tutupnya.
Selama ada bus TMD menyediakan berapa rute, termasuk untuk wisatawan dari bandara dan ke Ubud yang banyak dimanfaatkan. Saat ini ada 105 armada bus dengan 6 koridor yang ada. (*)
Penyebrangan Fast Boat di Pelabuhan Padangbai Bali Ditutup Sementara, Cuaca Buruk di Selat Lombok |
![]() |
---|
Kepala KSOP: Alur Penyeberangan Sesuai Situasi Cuaca BMKG, Penumpang Diimbau Pakai Life Jacket |
![]() |
---|
PHDI Bali Tanggapi Paralayang di Pura Gunung Payung: Aturan Sudah Ada, Sekarang Tinggal Penerapan |
![]() |
---|
Gara-gara Bercanda Ada Bom di Pesawat, Penumpang NAM Air Diamankan Petugas Bandara Ngurah Rai Bali |
![]() |
---|
TIDAK Etis Petugas Imigrasi Miliki Tato, Menteri Imipas: Tidak Wajar dan Tidak Pantas! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.