Hilang di Gunung Agung
2 PENDAKI Tersesat di Gunung Agung Ketemu! Diki Sempat Bertemu Krama Sembahyang, Ridho Patah Kaki
Dua pendaki Gunung Agung yang sempat dikabarkan hilang sejak Rabu (25/12) akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Selang beberapa jam pencarian, kedua pendaki yang dilaporkan hilang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
Seorang di antaranya bisa dievakuasi sampai ke titik kumpul. “Seorang lagi mengalami cedera,” jelas Eka Wiadnyana.

Unsur SAR gabungan yang terlibat selama operasi SAR di antaranya Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar bergabung bersama personel Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, Brimob Polda Bali, SAR Samapta Polda Bali, Koramil Rendang, Polsek Rendang, Babinsa Besakih, Ditsamapta Polres Karangasem, BPBD Kabupaten Karangasem, Puskesmas Rendang Karangasem, Pemandu Lokal Pengubengan, Edelweis, Pura Gai dan Tunggul Besi Gunung Agung, pihak keluarga korban serta masyarakat setempat.
Dua pendaki dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Agung. Mereka hilang setelah diterjang hujan deras saat menuruni Gunung Agung pada Rabu (25/12).
Kasi Humas Polres Karangasem Iptu I Gede Sukadana sebelumnya mengungkapkan, Putu Diki dan Ridho Ade bersama rombongan yang berjumlah 5 orang mendaki Gunung Agung pada Selasa (24/12).
Selain Putu Diki dan Ridho Ade, tiga pendaki lainnya yaitu Georgi Erfain (19), Rikza Kamiliudin (24), dan Made Eri (18).
Mereka mendaki melalui jalur Pos Pengubengan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem tanpa didampingi jasa pemandu lokal.
Mereka awalnya mendaki Gunung Agung, Selasa (24/12) pukul 02.00 Wita. Rombongan pendaki tersebut tiba di puncak Gunung Agung, Rabu (25/12) pukul 12.00 Wita. Mereka memutuskan turun dari puncak sekitar pukul 14.00 Wita.
Sesampai dekat dengan pos 4, tiba-tiba mereka diguyur hujan deras. Bahkan di antara mereka ada yang tidak membawa jas hujan. Mereka tercerai berai dalam perjalanan turun. Georgi turun lebih dahulu, lalu disusul dua rekanya yang lain Rikza dan Made Eri.
Ketiganya sempat beristirahat di pos 4, sambil menunggu Putu Diki dan Ridho Ade. Setelah pukul 16.00 Wita, Putu Diki dan Ridho Ade tidak kunjung tiba. Ketiga pendaki tersebut memutuskan turun dan tiba sampai ke Pks Pengumbengan sekitar pukul 20.00 Wita.
“Kemudian sekitar pukul 22.05 Wita, kedua temannya yang belum kembali sempat memberikan kabar melalui WA (WhatsApp) dan share lokasi menyampaikan mengalami tersesat,” ujar Gede Sukadana.
Pencarian dilakukan tim SAR Gabungan sempat terkendala cuaca buruk seperti badai dan kabut tebal pada Kamis (26/12). Pencarian dilanjutkan pada hari ketiga, dan kedua pendaki Putu Diki dan Ridho Ade akhirnya ditemukan dengan keadaan selamat. (mit)
Kabut Tebal Bahaya untuk Pendaki
Peristiwa dua pendaki yang dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Agung, menjadi perhatian publik. Terlebih mereka nekat mendaki gunung tertinggi di Bali dalam situasi cuaca buruk seperti saat ini.
Ketua Forum Pemandu Wisata Pendakian Gunung Agung, I Ketut Mudiada menjelaskan, pendaki yang tersesat itu awalnya naik ke Gunung Agung melalui jalur Pengubengan, Desa Besakih. Mereka awalnya berjumlah 5 orang dan sempat berkoordinasi di Kawasan Hutan Basukian, Besakih.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.