Berita Buleleng
TAK ADA PENYESALAN! Pria 55 Tahun di Buleleng Paksa Perempuan Tuli Bisu Berhubungan Hingga Hamil
TAK ADA PENYESALAN! Pria 55 Tahun di Buleleng Paksa Perempuan Tuli Bisu Berhubungan Hingga Hamil
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Singaraja menjatuhkan vonis selama 12 tahun penjara kepada Sahadi.
Ganjaran ini diberikan akibat pria 55 tahun itu memaksa perempuan tuli dan bisu berhubungan hingga hamil.
Sidang putusan terhadap Sahadi berlangsung di Pengadilan Negeri Singaraja pada Selasa (14/1/2025).
Baca juga: DIPAKSA Berhubungan, Pemuda 18 Tahun di Buleleng Ancam Cewek Jakarta Jika Teriak
Sidang yang bertempat di ruang Ruang Sidang Kartika Pengadilan Negeri (PN) Singaraja, Buleleng, ini dipimpin majelis hakim yang diketuai Yakobus Manu.
Pada putusannya, majelis hakim menyatakan terdakwa Sahadi bersalah melakukan tindak pidana memanfaatkan kerentanan, memaksa untuk melakukan persetubuhan dengannya terhadap penyandang disabilitas, secara terus menerus.
Ini diatur dalam Pasal 6 huruf c juncto Pasal 15 Ayat (1) Huruf h UU RI Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual juncto Pasal 64 Ayat (1) KUHP, sebagaimana dakwaan alternatif kedua jaksa.
Baca juga: GAGAL NYALIP! Senggol Truk, Siswa SMA Tewas Kecelakaan di Jalan Ahmad Yani, Disapu Mobil Hitam
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 12 tahun," ujar ketua majelis hakim, Yakobus Manu dalam putusan yang diterima Rabu (15/1/2025).
Keputusan majelis hakim PN Singaraja menjatuhkan vonis penjara terhadap Sahadi, tentunya mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan.
Beberapa hal yang memberatkan yakni terdakwa Sahadi diketahui masih memiliki hubungan keluarga dengan penyandang disabilitas tersebut.
Terdakwa juga disebut sama sekali tidak mengakui perbuatannya dan tidak menunjukkan penyesalan telah memaksa penyandang disabilitas itu berhubungan.
Namun selain dua hal tersebut, yang paling parah karena perbuatan terdakwa mengakibatkan korban yang merupakan perempuan penyandang disabilitas tersebut hamil.
"Perbuatan terdakwa menimbulkan kerugian secara fisik dan mental kepada korban.
Bahkan mengakibatkan hamilnya korban sehingga korban harus memelihara dan membesarkan anak hasil dari perbuatan pidana terdakwa," ungkap Majelis Hakim.
Sementara hal yang meringankan yakni terdakwa masih memiliki tanggungan untuk menghidupi keluarganya dan belum pernah dipidana.
Selain pidana kurungan penjara 12 tahun, pria asal Banjar Dinas Pegametan, Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak Buleleng itu juga diganjar pidana denda senilai Rp 300 juta.
Apabila denda tersebut tidak dibayar, diganti dengan pidana penjara selama 3 bulan.
Vonis tersebut sesuai dengan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng, pada sidang 17 Desember 2024 lalu.
Yang mana saat itu jaksa tidak hanya menuntut Sahadi dengan penjara selama 12 tahun, namun juga denda sebesar Rp 300 juta.
Diketahui, perbuatan bejat Sahadi kepada korban pertama kali dilakukan pada Oktober 2023 malam.
Saat itu korban yang hendak buang air kecil, tiba-tiba dibekap mulutnya oleh Sahadi.
Sayangnya kedatangan Sahadi tidak diketahui korban, karena dia penyandang disabilitas tuli-bisu.
Korban kemudian diseret oleh terdakwa ke semak-semak di bawah pohon mangga.
Di lokasi itu Sahadi langsung memperkosa perempuan 23 tahun ini.
"Korban sempat menarik kain yang digunakan terdakwa untuk menutup wajahnya. Dan korban melihat dengan jelas bahwa yang melakukan perbuatan tersebut adalah Sahadi sehingga terdakwa langsung melarikan diri," tulis jaksa dalam dakwaannya.
Aksi bejat Sahadi kepada korban, nyatanya tidak hanya dilakukan sekali.
Sebab setelah kejadian pertama, Sahadi kembali memperkosa korban sebanyak dua kali di dalam kamar korban dan di bawah pohon mangga.
Namun waktu peristiwa kejadian itu sudah tidak diingat oleh terdakwa dan korban.
"Pada pemeriksaan visum terhadap korban perempuan dengan tuna rungu dan tuna wicara ini, ditemukan kehamilan akibat persetubuhan. Korban juga mengalami depresi sedang dengan retardasi mental," tambah jaksa. (mer)
SALING LAPOR Antara Perbekel Selat dan Ni Wayan Wisnawati di Buleleng Berakhir Damai |
![]() |
---|
Raih Medali Emas, Tiga Atlet Woodball Harumkan Nama Buleleng Bali di Kancah Internasional |
![]() |
---|
Tabrak Lari di Buleleng Bali, Deva dan Wahyu Diturunkan di Pinggir Jalan, Korban Dirawat Instensif |
![]() |
---|
Perbekel Selat dan Warganya Sepakat Damai di Bali, Cabut Laporan Dugaan Penganiayaan |
![]() |
---|
Korban Tabrak Lari di Buleleng Bali Diturunkan di Pinggir Jalan, Begini Kondisi Komang Deva & Wahyu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.