PMI Meninggal di Amerika

Jenazah PMI Meninggal di Amerika Tiba di Jembrana, Ngaben Pada 4 Februari, 7 Kali Sudah Pesiar 

Dia mengakui, PMI asal Jembrana ini sebelumnya memang berangkat secara mandiri namun bekerja di tempat yang resmi.

TRIBUN BALI/MADE PRASETYA ARYAWAN
RUMAH DUKA – Sejumlah keluarga menyambut kedatangan jenazah I Made Arya Budiharta di rumah duka di Lingkungan Sawe, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, Kamis (30/1). 

TRIBUN-BALI.COM  - Jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI), I Made Arya Budiharta (41) akhirnya tiba di rumah duka Lingkungan Sawe, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, Kamis (30/1). Budiharta meninggal dunia karena kanker di Chicago, Amerika Serikat (AS).

Kedatangan jenazah Budiharta disambut sanak keluarga yang sudah menunggu di lokasi. Rencananya, keluarga bakal menggelar upacara pengabenan pada Selasa (4/2) nanti. 

Kabid Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja (P3T) Disnakerperin Jembrana, I Putu Agus Arimbawa menjelaskan, jenazah Almarhum Made Arya tiba di Bandara Ngurah Rai Bali pada pukul 22.20 WITA, Rabu 29 Januari 2025 malam kemarin.

Waktu kedatangan lebih cepat dibandingkan estimasi sebelumnya. “Astungkara sudah mendarat dengan aman dan lancar serta dokumennya lengkap,” kata Agus Arimbawa, Kamis (30/1). 

Baca juga: BUNTUT Polemik Penggantian Nama Jalan Hingga Pantai Jadi Kura-kura, BTID Klarifikasi di Depan Dewan 

Baca juga: AKSI Kejar-kejaran Sesama WNA dengan Senjata Api di Bali, Diduga Urusan Aset Kripto, Polda Atensi

RUMAH DUKA - Suasana saat kedatangan jenazah mendiang PMI asal Jembrana, I Made Arya Budiharta di rumah duka di Lingkungan Sawe, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Bali, Kamis 30 Januari 2025. Pihak keluarga berencana melakukan ritual pengabenan pada Selasa 4 Februari 2025.
RUMAH DUKA - Suasana saat kedatangan jenazah mendiang PMI asal Jembrana, I Made Arya Budiharta di rumah duka di Lingkungan Sawe, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Bali, Kamis 30 Januari 2025. Pihak keluarga berencana melakukan ritual pengabenan pada Selasa 4 Februari 2025. (Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan)

Dia mengakui, PMI asal Jembrana ini sebelumnya memang berangkat secara mandiri namun bekerja di tempat yang resmi. Sehingga proses pemulangan ditanggung oleh perusahaan serta prosesnya bisa cepat dilakukan. 

Disinggung mengenai rencana upacara pengabenan, Agus menyebutkan pihak keluarga bakal melaksanakan upacara pengabenan (ritual) dilaksanakan pada Selasa (4/2). Tingkatan yang akan dilaksanakan keluarga adalah “pengabenan ngelanus”.

“Hari Selasa 4 Pebruari depan pelaksanaan pengabenannya. Semoga prosesnya nanti bisa aman, lancar dan labda karya,” tandasnya.

Seperti diketahui, Budiharta meninggal dunia pada 11 Januari 2025 lalu. Pria asal Lingkungan Sawe, Kelurahan Dauhwaru Kecamatan Jembrana ini disebutkan meninggal dunia karena kanker. 

Almarhum diketahui sudah bekerja di restoran di Chicago, Amerika Serikat sejak tahun 2018. Sebelumnya, ia juga telah 7 kali berangkat melaut sebagai PMI di Kapal Pesiar.

Meski demikian, Made Arya disebutkan menderita sakit sejak 2022 lalu. Sejak saat itu, ia telah mendapatkan penanganan medis yang sangat memadai berupa beberapa kali kemoterapi yang biayanya ditanggung oleh perusahaan tempatnya bekerja sampai almarhum merasakan kondisinya membaik.

Tak disangka, sekitar bulan Juni 2024, almarhum kembali mengeluh sakit di sekitar tulang belakang hingga akhirnya menjalani operasi saraf di bulan Desember 2024 lalu.

Namun takdir berkehendak Lain, pada saat itu sempat muntah darah dan tak sadarkan diri hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pukul 20.41 waktu setempat pada 11 Januari 2025. (mpa)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved