PMI Meninggal di Amerika

Jenazah Made Arya Tinggal Menunggu Airway Bill Menuju Bali, PMI Asal Jembrana Meninggal di Amerika

Estimasi waktu pemulangan jenazah rencananya dilakukan Senin (27/1) mendatang dari Amerika Serikat (    AS) menuju Bali. Saat ini, prosesnya hanya men

Tribun Bali/Prima
Ilustrasi mayat - Pihak keluarga kembali memperoleh informasi terbaru terkait pemulangan jenazah PMI asal Jembrana, I Made Arya Budiharta (41), Jumat (24/1). Estimasi waktu pemulangan jenazah rencananya dilakukan Senin (27/1) mendatang dari Amerika Serikat ( AS) menuju Bali. Saat ini, prosesnya hanya menunggu airway bill (AWB) saja. 

TRIBUN-BALI.COM - Pihak keluarga kembali memperoleh informasi terbaru terkait pemulangan jenazah PMI asal Jembrana, I Made Arya Budiharta (41), Jumat (24/1).

Estimasi waktu pemulangan jenazah rencananya dilakukan Senin (27/1) mendatang dari Amerika Serikat (    AS) menuju Bali. Saat ini, prosesnya hanya menunggu airway bill (AWB) saja.

Jika sebelumnya, brafax awal terkait pemulangan Made Arya sudah diterima pihak terkait dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Chicago. Artinya, pemulangan almarhum bakal segera dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Informasi terbaru, PMI Made Arya estimasinya hari Senin (27 Januari) diterbangkan," kata Kabid Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja (P3T) Disnakerperin Jembrana, I Putu Agus Arimbawa saat dikonfirmasi, Jumat (24/1).

Baca juga: Giri Prasta: Sudah Lakukan Mitigasi Bencana, Pasca Longsor Hingga Ada Korban di Wilayah di Bali

Baca juga: Bawa 2.176 Wisatawan ke Buleleng, Kapal Pesiar Celebrity Millenium Berlabuh di Celukan Bawang

Dia melanjutkan, dengan proses ini jenazah PMI asal Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana ini hampir dipastikan terbang ke Bali pada Senin depan. 

"Sekarang tinggal menunggu airway bill saja," jelasnya. 

Disinggung mengenai pemulangan jenazah PMI asal Jembrana yang mengalami kecelakaan kerja di Jepang, Agus Arimbawa mengakui masih dalam proses. Hanya saja dalam prosesnya masih terkendala sedikit karena masih ada proses hukum. 

"Informasinya masih terkendala proses hukum. Yang mempekerjakan PMI kita di Jepang itu masih berproses di kepolisian Jepang," sebutnya. "Diproses karena dianggap lalai," ungkapnya. 

Meskipun begitu, kata dia, pihaknya atas nama Kementerian P2MI serta Konjen di Jepang selalu memantau perkembangan setiap pemulangan PMI asal Indonesia khusus Bali dan Jembrana. 

"Setiap PMI yang ada di luar negeri, apalagi proses pemulangan selalu dipantau oleh Kementrian dan Konjen kita," tandasnya. (mpa)

Derita Sakit Sejak 2022 Lalu

Untuk diketahui, seorang PMI asal Jembrana I Made Arya Budiharta (41) meninggal dunia pada 11 Januari 2025 lalu. Pria yang berasal dari Lingkungan Sawe, Kelurahan Dauhwaru Kecamatan Jembrana tersebut disebutkan meninggal dunia karena kanker. 

Almarhum diketahui sudah bekerja di sebuah restoran di Chicago Amerika Serikat sejak tahun 2018. Sebelumnya, ia juga telah 7 kali berangkat melaut sebagai PMI di Kapal Pesiar. 

Namun begitu, Made Arya disebutkan menderita sakit sejak 2022 lalu. Sejak saat itu, ia telah mendapatkan penanganan medis yang sangat memadai berupa beberapa kali kemoterapi yang biayanya ditanggung oleh perusahaan tempatnya bekerja sampai almarhum merasakan kondisinya membaik.

Tak disangka, sekitar bulan juni 2024, almarhum kembali mengeluh sakit di sekitar tulang belakang hingga akhirnya menjalani iperasi saraf di bulan Desember 2024 lalu. Namun takdir berkehendak Lain, pada saat itu sempat muntah darah dan tak sadarkan diri Sampai hingga akhirnya dinyatakan meninggal pukul 20.41 waktu setempat 11 Januari 2025. (mpa)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved