Sampah di Bali
Pengadaan Alat Kelola Sampah Paling Lambat Juli, Klungkung akan Gunakan Alat Teknologi Thermal
Hal ini dilaksanakan, terkait dengan permasalahan pengelolaan sampah di Klungkung yang masih berlarut-larut.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Forkopinda (Forum Komunikasi Perangkat Daerah) Kabupaten Klungkung baru-baru ini menggelar diskusi, terkait dengan pemanfaatan TPA Sente di Desa Pikat untuk lokasi pembuangan sampah residu.
Hal ini dilaksanakan, terkait dengan permasalahan pengelolaan sampah di Klungkung yang masih berlarut-larut. Pasca masyarakat di Desa Pikat yang menolak sampah terus dibawa ke TPA Sente dan menghendaki TPA terbesar di Klungkung tersebut dapat segera ditutup secara permanen.
Kegiatan Diskusi bersama ini digelar di Hotel Hyndham Tamansari Jivva, dan dihadiri secara langsung oleh Bupati Klungkung I Made Satria didampingi Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya Putra, Kapolres Klungkung AKBP Alfons W.P Letsoin.
Baca juga: Cipkon Agung, Polisi Cek Barang Bawaan di Kendaraan, Pemkot Bentuk Tim Gabungan dan Tambah CCTV
Baca juga: Layani 194 Warga di Hari Minggu, Disdukcapil Denpasar Gelar Jemput Bola Pelayanan KTP El & Lainnya
Kemudian Dandim 1610 Klungkung diwakilkan oleh Kasdim 1610 Klungkung Mayor Cba. I Ketut Sudiarta, Kepala Kejaksaan Negeri Klungkung Dr. Lapatawe B. Hamka, Kepala Pengadilan Negeri Klungkung A. A. Sagung Yuni Wulantrisna, Kaban kesbangpol Kabupaten Klungkung Drs. I Dewa Ketut Sueta.
"Ada beberapa pembahasan yang disampaikan pada saat dilaksanakannya diskusi bersama dengan forkompimda Kabupaten klungkung terkait dengan Pembuangan Sampah Residu di TPA Sente," ungkap Kapolres Klungkung AKBP Alfons W.P Letsoin, Sabtu (8/3).
Dalam diskusi itu ada beberapa hal yang disepakati. Yakni, Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung akan melakukan percepatan pengadaan alat teknologi thermal (Pirolysis/Incenerator) untuk pengolahan sampah residu paling lambat bulan Juli 2025.
Pembuangan sampah residu ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA ) Sente hanya diperbolehkan setiap hari Rabu dan hari Sabtu, serta memastikan sampah residu yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sente memang benar sampah residu hasil pengolahan sampah di TOSS Center Karangdadi, Kusamba dan TPS3R.
Selain itu juga tetap dilakukan pengawasan pembuangan sampah residu ke TPA Sente dengan melibatkan masyarakat Desa Pikat.
Serta setiap desa yang membuang sampah residu ke TPA Sente, harus menunjukkan surat pernyataan yang ditanda tangani oleh Perbekel bahwa sampah yang di buang ke TPA Sente merupakan sampah residu.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung, I Nyoman Sidang mengatakan, saat ini proses pengadaan alat pengolahan sampah berbasis thermal tersebut dalam tahap review spesifikasi teknis dari Inspektorat Kabupaten Klungkung
"Kami menunggu hasil review spesifikasi teknis dari Inspektorat Kabupaten Klungkung sebagai salah satu persyaratan pengadaan," ungkap Nyoman Sidang, Minggu (9/3).
Menurutnya pengadaan alat pemusnah sampah tersebut, masuk dalan penetapan proyek strategis Kabupaten Klungkung tahun 2025. "Pengadaan alat pemusnah sampah ini kami targetkan bulan Juni 2025," jelas Nyoman Sidang. (mit)
87 Persen Warga Klungkung Taat Memilah Sampah, Suwirta Ungkap Setiap Hari Naik Truk Ingatkan Warga! |
![]() |
---|
PILAH Sampah Mandiri, Anggota DPRD Bali Nyoman Suwirta Kelola Sampah Organiknya Sejak 2016 |
![]() |
---|
KISAH Nyoman Suwirta, Setiap Hari Naik Truk Ingatkan Warga Pilah Sampah di Klungkung, Ini Solusinya! |
![]() |
---|
Wayan Balik Mustiana: Desa Siapa yang Siap Jadi TPA Terus? Solusi Masalah Sampah di Bali |
![]() |
---|
Viral Video Bule Soal Sampah Diduga di Ubud, Ini Klarifikasi Pemkab Gianyar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.