Rabies di Bali
Pasca Tertabrak, Anjing Gigit 8 Orang di Ubud
Insiden digigit anjing diduga rabies terjadi di Banjar Tunon, Desa Singakerta, Ubud, Bali, mengakibatkan 8 orang terluka.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Pasca Tertabrak, Anjing Gigit 8 Orang di Ubud
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Insiden digigit anjing diduga rabies terjadi di Banjar Tunon, Desa Singakerta, Ubud, Bali, mengakibatkan 8 orang terluka.
Anjing jenis mix pom tersebut mengalami perubahan perilaku setelah ditabrak dan kemudian menggigit beberapa orang.
Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali Jumat 14 Maret 2025, korban yang terluka akibat digigit anjing tersebut mulai dari, NWK (65), ia mengalami luka di jari dan kaki, MS (39) luka di kaki kanan dan kiri, YAY (37) luka di kaki kanan, KBR (7) luka di kaki kiri, KAL (5,5 tahun) luka di tangan, kaki, dan pipi. Korban lain Deka luka di kaki, Tuesi luka di kaki dan NA.
Baca juga: Pasca Viral Kasus Positif Rabies, Distan Buleleng Vaksinasi 295 HPR di Desa Pancasari
Sebelum kasus ini terjadi, anjing tersebut merupakan peliharaan warga setempat.
Namun sempat tertabrak kendaraan, karena lokasi banjar ini menjadi jalur alternatif umum.
Pasca ditabrak kendaraan, anjing ini mengalami perubahan perilaku, dan berujung menggigit sejumlah orang.
Petugas Keswan Gianyar mewilayahi Desa Singekerta, Drh Arri Semara mengatakan, terkait kejadian ini, pemerintah telah mengambil sampel otak anjing dan dibawa ke Balai Besar Veterinari (BBVET) untuk diperiksa.
Baca juga: Pria Asal Buleleng Bali Meninggal Dunia Akibat Rabies, Bekas Gigitan Anjing Hanya Dibasuh
Dan pihak Kesehatan Hewan (Kesmas) Pemkab Gianyar telah merekomendasikan penanganan untuk korban.
"Korban telah mendapatkan penanganan, untuk penanganan tersebut merupakan ranah kesehatan manusia," ujarnya.
Dia menegaskan, dalam kasus gigitan anjing, penanganan yang cepat dan tepat sangat penting dilakukan.
Hal itu untuk mencegah penyebaran virus rabies.
Baca juga: Vaksin Rabies di Denpasar Bali Telah Dimulai, Sudah Menyasar 2.266 Anjing
"Jika digigit oleh anjing yang terinfeksi rabies, maka harus segera mencari pertolongan medis untuk mendapatkan vaksinasi dan perawatan yang tepat," ujarnya.
Vaksinasi rabies biasanya terdiri dari tiga dosis, yang diberikan dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, dokter juga mungkin akan memberikan vaksin immunoglobulin (IG) untuk membantu mencegah penyebaran virus rabies.
Pihaknya mengimbau agar dalam memelihara anjing untuk memperhatikan kesehatan hewan peliharaannya. Termasuk vaksin wajib rabies. "Agar semua masyarakat aman," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Rabies di Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.