Bencana Alam di Bali
RUGI Capai Rp 800 Juta, Bangunan Meru Tumpang 11 di Pura Puseh Muntigunung Roboh
Perbekel Desa Tianyar Barat I Ketut Karya mengatakan, awalnya saat angin kencamg roboh bangunan Meru Tumpang 11.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Cuaca buruk hujan disertai angin kencang menyebabkan sejumlah bangunan di Pura Puseh, Desa Adat Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem roboh pada Rabu (19/3). Bangunan mulai dari Meru Tumpang 11, bangunan pelinggih dan gedong rata dengan tanah karena diterjang angin.
Perbekel Desa Tianyar Barat I Ketut Karya mengatakan, awalnya saat angin kencamg roboh bangunan Meru Tumpang 11.
Musibah ini mengagetkan warga setempat, karena bangunan tersebut sangay disakralkan masyrakat setempat. Berselang beberapa jam kemudian, bangunan Palinggih Tajuk dan Gedong ikut roboh.
“Pada malam harinya disusul kembali oleh bangunan Bale Gong yang ikut roboh akibat angin kencang,” ungkap Karya, Kamis (20/3).
Baca juga: TREN Penguatan Rupiah Sulit Berlanjut! Simak Alasannya Berikut Ini
Baca juga: Tol Bali Mandara Tutup Operasional 32 Jam Saat Nyepi, Bentuk Satgas untuk Libur Lebaran 2025
Musibah ini membuat warga setempat sangat terpukul, apalagi seluruh bangunan yang roboh belum lama dibangun. Kondisi pura yang mengalami kerusakan sangat parah, membuat kerugian cukup besar mencapai sekitar Rp 800 juta.
“Dalam waktu dekat, seluruh pengempon pura akan melakukan rapat untuk menentukan langkah apa yang akan ditempuh selanjutjya. Tapi yang jelas tentunya akan melakukan pembangunan ulang,” ujar Karya.
Sementara itu, cuaca buruk hujan deras disertai angin kencang juga menyebabkan 3 bangunan di Pura Watu Klotok, Kabupaten Klungkung roboh rata dengan tanah. Pihak pengempon pura memperkirakan, kerugian mencapai sekitar Rp 500 juta.
Tiga bangunan yang roboh tersebut yakni Bale Gong, Bale Pesantian dan Bale Kulkul. Ketiga bangunan itu berada di madya mandala pura.
Pemangku di Pura Watu Klotok, Jro Mangku Ketut Suantika mengatakan, musibah terjadi pada pukul 16.30 wita. Diawali dengan angin kencang disertai hujan.
Suantika bersama 2 pengayahnya yang merupakan pemangku di Pura Watu Klotok, saat kejadian kebetulan berada di area utama mandala.
“Saat kami berada diarea utama mandala, kami mendengar suara keras di area jaba, setelah kami melihat ternyata 3 bangunan di sana telah roboh,” ungkap Suantika, Kamis (20/3).
Ia menduga, bangunan bale kulkul yang letaknya di atas terlebih dulu diterjang angin kencang, kemudian menimpa bale pesantian yang berada di bawahnya tepatnya disisi barat.
Beberapa detik disusul bale gong yang berada di sisi timur juga ambruk. Saat kejadian, tidak ada pemedek yang tangkil ke Pura Watu Klotok. Serta kondisi salah satu Pura Kahyangan Jagat tersebut sedang sepi.
“Rencananya pengempon akan meminta petunjuk ke sulinggih terkait musibah ini. Lalu akan menggelar paruman juga bagaimana tindak lanjutnya,” ungkap dia.
Sementara Bupati Klungkung I Made Satria dan Wakil Bupati Tjokorda Gde Surya Putra langsung meninjau kerusakan beberapa bangunan di Pura Watu Klotok, Rabu (19/3) malam.
POHON Perindang Potensi Tumbang Ditebang, BPBD Jembrana Lakukan Pendataan Sepanjang Jalur Nasional |
![]() |
---|
AMBRUK Dapur Milik Sumadia Saat Hujan Deras! Senderan Jalan Nasional di Jembrana Jebol |
![]() |
---|
TEWAS Sutriadnyani & Anaknya Terseret Arus Sungai, Hujan Deras Debit Air Sungai Seraya Meluap! |
![]() |
---|
LONGSOR Dipicu Hujan Deras di Karangasem, Akses Jalan Terputus dan Warga Mengungsi |
![]() |
---|
WASPADA! BPBD Gianyar Minta Atensi Aktivitas di Laut, Tinggi Gelombang Diprediksi Capai 4 Meter |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.