Berita Buleleng

TANGIS AYAH PECAH, Ungkap Kadek Melly Bercita-cita Pimpin Perusahaan Saat Kembali Ke Indonesia 

TANGIS AYAH PECAH, Ungkap Kadek Melly Bercita-cita Pimpin Perusahaan Saat Kembali Ke Indonesia 

Tribun Bali/ Muhammad Fredey Mercury
Rumah duka - Suasana di rumah duka kediaman Kadek Melly Mudiani di Banjar Dinas Kanginan, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Kamis (3/4/2025). 

 


TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Tangis Ketut Wandika, ayah Kadek Melly Mudiani  pecah saat mengenang cita-cita sang anak.

Apalagi perjuangan dara 23 tahun itu dalam meniti karir di Amerika Serikat, bukan perkara mudah. 

Wandika yang ditemui di rumah duka menceritakan, sejak awal pihaknya selaku orang tua tidak pernah membatasi anak-anaknya dalam meniti karir.

Demikian pula keputusan Kadek Melly untuk bekerja ke luar negeri, itu merupakan inisiatif dan keinginan Kadek Melly sendiri. 

Pria 53 tahun itu mengungkapkan, saat kuliah di Elisabeth International Denpasar, Kadek Melly sempat mendapat program pertukaran mahasiswa ke Amerika Serikat. Pihak keluarga sempat berunding mengenai program ini.

Baca juga: ADA APA? FBI Turun Tangan Kasus Kecelakaan Kadek Melly, Jenazah Tak Boleh Dijenguk Siapapun

"Saya dan ibunya sempat berunding dan akhirnya mengizinkan, karena ini merupakan kesempatan. Sayangnya program ini dibatalkan karena pada saat itu sedang Pandemi Covid 19," ungkapnya, Kamis (3/4/2025). 

Hingga setelah lulus dari kampus Elizabeth, Kadek Melly sempat menjalani training di salah satu hotel di wilayah Kabupaten Badung.

Kadek Melly yang dinilai ulet dalam menjalani pekerjaannya mendapat perhatian dari pihak manajemen hotel. Anak kedua dari tiga bersaudara ini bahkan dilarang berhenti dan akan direkrut menjadi kariawan tetap.

Baca juga: NASIB PENABRAK Kadek Melly Diujung Tanduk, Jasad Gadis Buleleng Terlempar saat Kecelakaan

"Sampai saat izin untuk berangkat (ke Amerika), dari HRD masih berharap agar Kadek Melly tetap di Indonesia saja. Karena dalam beberapa bulan ke depan sudah diangkat menjadi pegawai tetap. Apalagi sudah sempat nego gaji," ungkapnya. 


Namun keinginan Kadek Melly sudah bulat. Ia tetap ingin berangkat ke Amerika Serikat demi sebuah pengalaman. Seluruh kebutuhan untuk keberangkatan sudah ia siapkan. Hingga akhirnya pada 27 November 2024, Kadek Melly terbang ke Amerika Serikat. 


Di Amerika Serikat, Kadek Melly bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata dan restoran. Selama empat bulan di Amerika, perempuan kelahiran Banjar Dinas Kanginan, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini sempat cerita ke keluarga bahwa dirinya nyaman dan betah. 


Bahkan, Kadek Melly sempat mengungkapkan dua keinginan ke depan setelah kontrak kerjanya selama setahun habis. Mulai dari memperpanjang kontrak di Amerika, atau pindah ke Australia untuk melanjutkan pendidikan perkuliahan sembari bekerja. "Kalau di Australia dia bisa kuliah sambil kerja. Dia tidak ingin membebani orang tuanya lagi," ujar Wandika. 


Wandika sempat mempertanyakan apa tujuan yang ingin digapai Melly. Kepada ayahnya, Melly mengaku jika dia tidak mungkin selamanya menjadi seorang imigran. 


"Melly ingin mengejar reputasi di negara migran. Mudah-mudahan di kampung halaman, dalam hal ini di Bali, kita dilirik oleh pihak perusahaan. Sehingga tidak menjadi kariawan biasa. Minimal kita yang mengendalikan perusahaan itu. Seperti itu cita-citanya," ungkap dia. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved