Pembunuhan di Gianyar

EMOSI Marno Memuncak Usai Liat Status Istri Kelonan, Pinjam Uang ke Bali Habisi Agus di Blahbatuh

Marno merantau dari Dusun Besukan, Desa Kabuaran, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ke Bali.

TRIBUN BALI/WAYAN ERI GUNARTA
DIGIRING – Marno, pelaku pembunuhan Agus saat digiring aparat kepolisian di Mapolres Gianyar, Senin (7/4). Marno dijerat pasal 340 dengan ancaman hukuman mati atau 20 tahun penjara. 

TRIBUN-BALI.COM - Usia Marno sudah menginjak separuh abad, tepatnya 56 tahun. Meski demikian, ia masih terlihat seperti anak muda  dengan gaya rambut disemir warna kuning.

Marno merantau dari Dusun Besukan, Desa Kabuaran, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ke Bali.

Bermodal keahlian sebagai tukang bangunan, Marno bekerja menjadi buruh bangunan di Bali. Ketika tak ada pekerjaan bangunan, ia mengambil pekerjaan sebagai buruh serabutan.

Selama di Bali, Marno tinggal di rumah kosan di kawasan Banjar Tegalinggah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.

Marno mengajak istrinya. Di rumah kos tersebut ada sejumlah kamar, yang salah satunya ditempati Agus Susanto, (57) warga Desa Karangmojo, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Agus merupakan korban pembunuhan dengan pelaku Marno. 

Baca juga: KOSTER: Jangan Hanya Semangat di Awal! SE Gerakan Bali Bersih Sampah, Plastik Detox Harap Konsisten 

Baca juga: PENGUNGSI Ingin Kembali ke Rumah di Nusa Penida, Bupati Klungkung Sebut Penyelesaian Masih Berproses

Marno yang dikenal sebagai pribadi cepat akrab dengan penghuni kos. Dia mengira semua penghuni kosan adalah orang baik, keluarga. Namun sebuah status Facebook dari keluarga istrinya Marno mengubah segalanya. 

Marno mencari tahu untuk siapa status tersebut dibuat. Emosinya membuncah ketika tahu bahwa status itu dibuat untuk istrinya.

Saat diusut, Marno juga menemukan chat istrinya dengan Agus. Melihat istrinya diduga telah digauli tetangga kosnya, emosi Marno memuncak.

Ia yang saat itu berada di Lumajang bersama istrinya, lalu meminjam uang kepada tetangganya untuk biaya sewa travel ke Bali.

Dari Lumajang, Marno tidak membawa bekal, ia hanya membawa sebilah pisau dapur. Setibanya di kosnya, ia pun langsung mencari Agus.

“Marno tahu bahwa Agus tidak mudik, jadi dia langsung dari Lumajang ke kos untuk mencari Agus,” ujar Kapolres Gianyar, AKBP Umar, Senin (7/4).

Saat tiba di kosan, rupanya Agus belum pulang dari bekerja. Terpaksa, dengan hati kacau, Marno menunggu Agus sampai pulang. Ketika pulang, Marno tak langsung memuntahkan kemarahan.

Namun membiarkan Agus mandi dan makan malam. Tak lupa Marno mengucapkan ‘Selamat Hari Raya Idul Fitri’.

Agus yang mengira hubungannya dengan istri Marno tak terendus bersikap santai, hingga Marno pun tiba-tiba menanyakan soal hubungan terlarang tersebut.

Agus yang terkejut, berusaha mengelak. Namun karena Marno telah memiliki banyak bukti, Marno langsung mengeluarkan pisau dan langsung menikam Agus

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved