Berita Buleleng
Banyak Siswa SMP di Buleleng Disebut Belum Bisa Baca, Koster Minta Telusuri Kebenaran Informasi
Banyaknya siswa SMP di Buleleng yang mengalami disleksia atau gangguan proses belajar kesulitan membaca, menulis dan mengeja mendapat sorotan
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Faktor internal meliputi motivasi belajar yang rendah, kemampuan kognitif atau kemampuan untuk memahami, gangguan belajar, hingga kurangnya minat membaca.
Baca juga: Uji Kemampuan Siswa Sebelum Ikuti CBT, SNBT dan CAT SKD, National Winner Talent Competition Hadir
Sedangkan faktor eksternal, meliputi efek jangka panjang pembelajaran jarak jauh (PJJ), kesenjangan literasi dari jenjang SD, pemahaman keliru tentang kurikulum merdeka, dampak lingkungan dan keluarga siswa, hingga beban tambahan guru mengurus administrasi sehingga tidak fokus mengajar.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikpora, Putu Ariadi Pribadi juga mengatakan faktor lain yang menjadi penyebab gangguan belajar yakni adanya ketakutan guru akan ancaman hukuman dan sanksi sosial.
Kondisi ini mengakibatkan guru enggan memberi sanksi disiplin pada siswa.
"Guru saat ini cenderung hati-hati, bahkan enggan menegur siswa maupun memberi tindakan disiplin. Ini karena guru khawatir dipidanakan atas dasar pelanggaran HAM maupun dianggap melakukan intimidasi."
"Hal ini menurunkan keberanian guru dalam menerapkan disiplin akademik. Termasuk mempertahankan siswa yang belum memenuhi kompetensi," ucapnya. (*)
Berita lainnya di Gubernur Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.