Berita Buleleng

PAMIT DAN CIUM Tangan Komang Angga Jadi Perpisahan Terakhir Pada Dua Orangtua di Buleleng

PAMIT DAN CIUM Tangan Komang Angga Jadi Perpisahan Terakhir Pada Dua Orangtua di Buleleng

ISTIMEWA/SC IG ARY ULANGUN
TRAGEDI - Nasib nahas dialami kakak beradik asal Lingkungan Sukasada, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng bernama Gede Krisna Ari Putra (20) dan Komang Karna Angga Wijaya (8). Keduanya mengalami kecelakaan tragis saat melintas di ruas jalan Singaraja - Denpasar pada Sabtu (26/4).  Informasi yang dihimpun Tribun Bali, kakak beradik itu awalnya berencana liburan ke Denpasar. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Peristiwa kecelakaan tragis di Buleleng merenggut nyawa dua kakak beradik, yakni Gede Krisna Ari Putra (20) dan Komang Karna Angga Wijaya (9) meninggalkan duka mendalam bagi keluarga

Apalagi kedua korban kecelakaan dikenal sebagai sosok yang dekat dengan orangtua.

Gede Krisna dan Komang Angga, merupakan anak keempat dan kelima, dari pasangan Komang Sudarsana dan Ni Komang Rediasa.

Salah satu kerabat almarhum bernama Gede Widiada mengungkapkan, Gede Krisna dan Komang Angga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan kedua orang tua. 

Baca juga: Kem4tian Misterius WNA di Kerobokan, Bali, Ada Dugaan Ulah Pati, Kepala Terbungkus Plastik

Sedangkan di kalangan masyarakat, keduanya juga dikenal sebagai sosok yang baik dan supel. 

"Belum lama ini, Gede Krisna baru saja diterima kerja di wilayah Denpasar," ucap Widiada ditemui Rabu (30/4/2025). 

Lanjut diungkapkan, pada saat peristiwa kecelakaan itu, keduanya hendak ke Denpasar mengunjungi kediaman salah satu kakaknya. Si bungsu Komang Angga yang sebelumnya enggan diajak ke Denpasar, pada saat itu tumben mau ikut.

Baca juga: PROTES Pekerja di Badung! Pemerintah Dipandang Tak Maksimal Tindak WNA yang Bekerja Ilegal di Bali

"Baru kemarin (Sabtu 26 April 2025) dia mau diajak ke Denpasar. Dia pamitan dan cium tangan ibu bapaknya, kemudian berangkat. Kebetulan pada saat itu baru selesai hujan," ungkap pria yang juga yang juga paman Gede Krisna dan Komang Angga.


Namun nasib berkata lain. Keduanya mengalami musibah kecelakaan saat tiba di kilometer 4.900 ruas jalan Singaraja - Denpasar, tepatnya di wilayah Banjar Dinas Lumbanan, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng. Keduanya meninggal dunia pasca ditabrak bus yang mengangkut rombongan study tour. "Kami dari pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas," ujarnya. 


Diungkapkan pula, dua hari lalu dari pihak supir bus sudah beritikad baik. Ia telah mendatangi rumah duka untuk bertanggungjawab. "Dua hari yang lalu dia ke rumah duka. Kami menerima dengan baik itikad beliau," imbuhnya. 


Sementara itu, upacara pengabeban Gede Krisna dan Komang Angga berlangsung pada Rabu (30/4/2025) di Krematorium Santayana, di Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng


Pantauan tribun-bali.com, upacara pengabenan dihadiri kerabat dekat serta warga desa. Anggota keluarga lainnya bernama Made Juniada mengungkapkan, sejak pukul 7.00 wita, layon (jenazah) keduanya sudah tiba di krematorium. Selanjutnya dilakukan prosesi pengabenan.


"Upacara hari ini dilaksanakan sehari penuh. Prosesi terakhir yakni meajar-ajar ke Pura Kayangan Tiga Desa Asat Banyuasri, dan terakhir ngelinggihang di merajan," tandasnya. (mer)

 

Sumber: Tribun Bali
Ikuti kami di
AA

Medium

Large

Larger

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved