Berita Badung

Kepala Desa Werdi Bhuwana Sayangkan Pabrik Coca Cola Tutup, Sebut Banyak Membantu Selama Ini

Diakui saat itu semua kepala keluarga (KK) di Werdi Bhuwana diberikan bantuan paket sembako. Setidaknya ada 1.500 paket sembako yang diberikan.

Agus Aryanta/Tribun Bali
Kepala Desa Werdi Bhuwana, I Ketut Sadia Wijaya, SE saat ditemui di Pabrik Coca Cola pada Jumat 13 Juni 2025. 

TRIBUN-BALI.COM – Kepala Desa atau Perbekel Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Badung sangat menyayangkan pabrik Coca Cola atau PT. Coca Cola Bottling Indonesia di wilayahnya tutup permanen. Pasalnya selama pabrik itu beroperasi, ada kontribusi besar kepada desa. 

Bahkan sering lali memberikan bantuan dan sumbangan kepada desa dinas mapupun desa adat dan banjar adat yang ada di Wilayah Desa Werdi Bhuwana. Selain itu juga memberikan bantuan kepada masyarakat setempat, termasuk desa saat ada kegiatan upacara.

Hal itu pun ditegaskan Kepala Desa Werdi Bhuwana I Ketut Sadia Wijaya saat ditemui di pabrik Coca Cola, Jumat (13/6). Pihaknya mengaku sangat menyayangkan penutupan yang terjadi.

Baca juga: LANSIA Ditemukan Tak Bernyawa di Tegalan, Asal Desa Siangan Gianyar, Ini Kronologinya!

Baca juga: Saya Bukan Penjahat Kandel Hadiri Sidang Paripurna PAW Dirinya sebagai DPRD Gianyar

“Biasanya mereka (Coca Cola) memberikan bantuan Rp 1 juta untuk banjar adat dan Rp 3 juta untuk desa adat setiap bulan,” ujar Sadia. Pihaknya mengaku setiap kegiatan di desa dirinya meminta bantuan dan selalu di-support oleh manajemen. 

Minimal pihak Coca Cola memberikan bantuan minum. “Termasuk saat Covid-19 kemarin, kami akui kelimpungan terkait bantuan sembako. Namun pihak Coca Cola malah membantu dengan dana CSR,” jelasnya.

Diakui saat itu semua kepala keluarga (KK) di Werdi Bhuwana diberikan bantuan paket sembako. Setidaknya ada 1.500 paket sembako yang diberikan.

Pihaknya mengakui ada 20 warganya yang bekerja di Pabrik Coca Cola tersebut dari total 70 yang akan kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 

Kendati akan ditutup permanen, Sadia belum mengetahui pabrik itu akan digunakan apa ke depannya. “Ke depan kami tidak tahu. Ini tanah milik Coca Cola. Semoga kembali buka jika kondisinya sudah membaik,” imbuhnya.

Sementara itu, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung melaksanakan kunjungan kerja ke PT. Coca Cola Bottling Indonesia pada Jumat (13/6).

Rombongan Komisi IV DPRD Badung dipimpin langsung Ketua Komisi IV, I Nyoman Graha Wicaksana, bersama anggota I Made Suwardana, I Nyoman Sudana, I Gede Suraharja dan Ni Luh Putu Sekarini.

Turut hadir Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Badung, Putu Eka Merthawan. Kehadiran mereka guna memastikan kabar penutupan pabrik dan hak-hak puluhan karyawan.

Ditemui usai melakukan pertemuan dengan pihak pewakilan manajemene PT. Coca Cola Bottling Indonesia, Graha Wicaksana mengatakan tempat produksi Coca Cola ini akan ditutup secara resmi pada 1 Juli 2025. 

“Kehadiran kami di sini adalah menunjukan rasa empati kami terhadap karyawan yang terdampak PHK, begitu juga perusahaan yang operasionalnya ditutup. Kami hadir di sini untuk memastikan hak karyawan bisa dipenuhi oleh Perusahaan,” ungkapnya.

Graha Wicaksana meminta jajaran Disperinaker Badung melakukan langkah mitigasi agar karyawan yang terdampak PHK dapat tersalurkan kembali ke dunia kerja.

“Apakah nantinya akan memberikan pelatihan dan bekerja sama mencarikan lowongan kerja yang ada di Kabupaten Badung,” jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved