SPMB 2025

SD di Klungkung Bali Hanya Dapat 1 Siswa Baru, Disdikpora: Proses Belajar Tetap Berjalan

SPMB (Seleksi Penerimaan Murid Baru) di Klungkung mendapat siswa yang minim. Bahkan SD N 4 Batukandik di Nusa Penida

NET
Ilustrasi siswa SD -SD di Klungkung Bali Hanya Dapat 1 Siswa Baru, Disdikpora: Proses Belajar Tetap Berjalan 

SD di Klungkung Bali Hanya Dapat 1 Siswa Baru, Disdikpora: Proses Belajar Tetap Berjalan

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - SPMB (Seleksi Penerimaan Murid Baru) di Klungkung mendapat siswa yang minim.

Bahkan SD N 4 Batukandik di Nusa Penida, hanya mendapatkan seorang siswa. 

Plt Kabid Dikdas Disdikpora Klungkung, I Wayan Sarjana mengatakan, SPMB jenjang TK, SD, dan SMP di Klungkung sudah dalam tahap pendaftaran ulang.

Pihaknya memastikan seluruh siswa tertampung di sekolah negeri.

Baca juga: 38 Ribu Calon Siswa SMA/SMK Lulus SPMB di Bali, Orangtua Mesadu ke DPRD Jembrana dan Buleleng

Bahkan banyak sekolah, yang justru mendapatkan siswa lebih sedikit dari daya tampung sekolah.

Sementara untuk jenjang SMP, rata-rata sekolah di Klungkung masih kekurangan siswa karena kapasitas yang tersedia, melebihi jumlah siswa yang melamar.

"Hanya SMPN 1 Semarapura yang mendapat siswa sesuai kuota yang ditentukan. Sekolah lain masih tersisa kuota siswanya," ungkapnya.

Baca juga: SPMB Jalur Domisili Mulai, Disdikpora: Sesuai KK, Sisa Kuota 1.616 Siswa Dimasukan ke Jalur Domisili

Sementara untuk jenjang SD, masih ada sekitar 12 sekolah yang menerima siswa masih sangat minim.

Sekolah-sekolah itu tersebar di Kecamatan Banjarangkan dan Kecamatan Nusa Penida

Di Kecamatan Banjarangkan di antaranya , SD N 2 Bakas yang hanya ada 2 pendaftar, SD N 2 Tohpati yang hanya ada 4 pendaftar. 

Sementara di Kecamatan Nusa Penida ada SD N 6 Ped yang mendapatkan 2 orang siswa baru.

Bahkan di SD 4 Batukandik hanya mendapatkan 1 orang siswa baru.

"Walaupun hanya mendapatkan 1 siswa, proses belajar mengajar harus tetap berlangsung."

"Hanya saja secara SDM jadi kurang efisien, karena seorang guru kelas hanya mengajar 1 siswa," jelas Wayan Sarjana.

Penyebab utama dari minimnya sekolah tersebut mendapat siswa, karena jumlah anak usia sekolah di wilayah itu memang sedikit.

Sehingga saat ini pihak Dinas Pendidikan berencana akan melakukan regrouping, terhadap sekolah-sekolah yang masih minim siswa.

"Rencana regrouping sampai saat ini masih berproses," jelas Sarjana. 

Dewan Minta Sekolah di Denpasar Tidak Menerima Titipan

SPMB jalur domisili kini sedang berjalan.

Diharapkan pelaksanaan jalur terakhir SPMB ini berjalan baik, tidak ada titipan dan tidak menimbulkan pembicaraan negatif di masyarakat.

Harapan itu disampaikan anggota DPRD Kota Denpasar, Agus Wirajaya, Selasa 15 Juli 2025.

Secara umum, Agus melihat penerimaan murid baru saat ini semakin baik dari pelaksanaan tahun sebelumnya, terutama untuk SMP. 

"Jalur domisili saat ini dengan memberikan tiga pilihan sekolah memberi peluang lebih besar untuk diterima di sekolah negeri ketimbang jalur zonasi tahun sebelumnya yang hanya memberikan satu pilihan karena memang banyaknya dan lokasi sekolah dibandingkan dengan jumlah siswa yang mendaftar sekolah harus diakui belum ideal," kata politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini.

Namun perlu ada antisipasi agar tak ada "pakrimik" di masyarakat jika ada siswa yang tak diterima di jalur tersebut.

"Hanya saja dengan tiga pilihan tersebut, bila nanti ada anak yang tidak masuk pada pilihan pertama atau malah tidak diterima pada seluruh pilihannya, maka pelaksana harus mampu menjelaskan dengan baik teknis seleksinya kepada masyarakat agar tak menjadi pakrimik di masyarakat karena teknis seleksinya tentu tidak sesederhana model jalur zonasi," paparnya.

Sementara itu, bertambahnya kuota untuk jalur domisili sebesar 1616 karena sisa kuota dari yang mendaftar jalur prestasi, afirmasi, dan mutasi baginya merupakan hal yang baik. 

Dan ia meminta panitia pelaksana dan semua pihak tetap tegak lurus aturan dan mekanisme yang ada.

"Tidak bermain dengan menerima titipan sehingga menghilangkan hak yang seharusnya diterima, saya rasa masyarakat akan bisa mengerti dan menghormati ketika anaknya tidak diterima di sekolah pilihannya," imbuhnya.

Agus menyatakan, masyarakat juga perlu tahu kemampuan pemerintah untuk menyediakan sekolah negeri sangat terbatas. 

Oleh sebab itu, keberadaan swasta untuk membantu pemerintah dalam menyediakan sekolah sangat penting.

"Artinya, apalagi saat ini ada bantuan subsidi sebesar satu setengah juta bagi mereka yang sudah mendaftar tapi tidak berhasil diterima di negeri, ini bisa membantu," paparnya.

Ia juga berharap agar masyarakat jangan hanya berfokus pada sekolah negeri.

Namun yang terpenting adalah anak mereka harus disekolahkan, walaupun di sekolah swasta. 

Sementara itu, Ketua Panitia SPMB Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Ngakan Made Samudra mengatakan, dari tiga jalur yang sudah berjalan masih tersisa 1.616 kuota, dan sisanya diarahkan ke domisili.

Sisa kuota tersebut terdiri atas jalur prestasi dengan kuota yang disediakan 1.883 dan terisi 1.243 sehingga tersisa 640.

Kemudian jalur mutasi dengan kuota yang tersedia 294, terisi 133 dan sisanya 161.

Dan jalur afirmasi dengan kuota 1.176, terisi 361, dan tersisa 815.

"Jalur domisili awalnya kuotanya 2.527. Dengan adanya pengalihan sekarang total 4.143," paparnya.

Pihaknya mengatakan, banyaknya sisa kuota dari 3 jalur itu dikarenakan banyak pendaftar yang melakukan pendaftaran tidak sesuai juknis.

Misalnya pada jalur prestasi, sertifikat atau piagam yang dipersyaratkan minimal di tingkat kecamatan.

Namun banyak yang menggunakan piagam atau sertifikat juara di tingkat desa.

Selain itu, untuk prestasi non akademik menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah.

Meskipun dalam persyaratan administrasi sudah terpenuhi, namun kuota untuk non akademik tertentu sudah terpenuhi di sekolah tersebut, maka berpotensi gugur.

Untuk diketahui, pendaftaran Jalur Domisili digelar 14–16 Juli 2025, dan pengumuman 17 Juli.

Daftar ulang untuk seluruh jalur dilaksanakn pada 17–19 Juli 2025.

Seluruh proses dilakukan secara daring melalui laman resmi: https://denpasar.spmb.id. (*)
 

 

Berita lainnya di SMPB 2025

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved