Pendidikan

ANAK Tak Diterima di SMP Negeri, Belasan Orangtua Siswa Geruduk Disdik Denpasar

Di mana pengaduan ini mereka sampaikan bertepatan dengan pengumuman Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMP jalur domisili.

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
MENGADU - Belasan orang tua siswa mengadu ke Disdikpora Denpasar karena anaknya tak diterima di SMP Negeri, Kamis (17/7). 

“Ada juga yang mengadu ke sini karena tidak dapat pilihan pertama. Dia tidak mengecek ada pilihan dua dan tiga. Padahal anaknya dapat di pilihan ketiga,” imbuhnya. 

Sementara itu, terkait dengan cabut berkas, kebanyakan orangtua yang melakukannya menjelang pendaftaran berakhir. Menururnya, untuk cabut berkas minimal dilakukan 45 menit sebelum pendaftaran berakhir.

“Kalau cabut berkas dan pindah untuk daftar sekolah jelas tidak bisa kalau mepet. Minimal dari cabut berkas sampai mendaftar lagi butuh waktu 45 menit. Ada yang bilang baru mau cabut berkas setengah 3, sementara jam 3 pendaftaran tutup, pasti tidak bisa,” paparnya. 

Pelaksanaan SPMB untuk jenjang SMP di Denpasar telah rampung. Terakhir adalah jalur domisili yang diumumkan pada Kamis (17/7). Dari 4.143 kuota jalur domisili termasuk yang dialihkan dari sisa jalur prestasi, afirmasi dan mutasi, sebanyak 4.050 siswa diterima. Dan kini masih menyisakan sebanyak 93 kuota pada jalur domisili.

Sisa kuota tersebut terdiri atas 3 kuota di SMPN 12 Denpasar, SMPN 15 Denpasar 64, dan SMPN 17 sebanyak 26. Adanya siswa kuota tersebut dikarenakan kebanyakan pendaftar bertarung di sekolah yang padat penduduk. Sehingga ada sekolah yang pendaftarnya tidak memenuhi kuota yang telah tersedia.

Terkait sisa kuota tersebut, Gde Wiratama mengaku akan melaporkan hal itu ke pusat terkait tindak lanjut yang akan dilakukan. “Kami akan laporkan ke pimpinan dulu besok. Kemudian baru ke BPMP terkait bagaimana sisa kuota tersebut,” paparnya.

Dan seandainya diperbolehkan untuk mengisi 93 kuota tersebut, pihaknya akan mengutamakan siswa yang perlu difasilitasi seperti KK miskin, anak yatim maupun disabilitas yang belum mendaftar di jalur afirmasi. “Nanti kami akan mengikuti bagaimana kebijakan pusat,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk siswa yang tak diterima di SMP negeri, pihaknya mempersilahkan untuk ke swasta. Pihaknya telah meminta kepada semua sekolah swasta agar tidak melakukan penutupan pendatftaran.

Ia menyebut daya tampung SMP swasta termasuk SPK di Denpasar mencapai 20 ribu siswa. Sementara siswa tamat SD di Denpasar yang tidak diterima di SMP negeri sebanyak 9 ribuan orang. (sup)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved