Berita Buleleng

NYARIS Tenggelam! Akibat Mesin Mati Kapal Bermuatan 665 Ton Jagung di Perairan Bali Utara!

Kapal layar motor (KLM) bernama Lintas Samudra II ini berlayar dari Pelabuhan Bima sejak Minggu (20/7/2025) untuk menuju Surabaya.

ISTIMEWA
Evakuasi - Proses evakuasi kapal layar motor (KLM) Lintas Samudra II akibat mati mesin di perairan Bali Utara. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sebuah kapal bermuatan jagung mentah, nyaris tenggelam di perairan Bali Utara. Ini karena mesin kapal tiba-tiba mati dan membuat kapal kehilangan kendali. 

Kapal layar motor (KLM) bernama Lintas Samudra II ini berlayar dari Pelabuhan Bima sejak Minggu (20/7/2025) untuk menuju Surabaya.

Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Celukan Bawang, Taufikur Rahman membenarkan adanya peristiwa itu. 

Dikatakan dia, peristiwa yang dialami KLM Lintas Samudra II ini terjadi pada hari Kamis (24/7/2025). Gangguan pada mesin kapal ini terjadi saat kapal melintas di koordinat 07°53'20"S - 115°16'60"E. 

Baca juga: BUNTUT Panjang Kasus Dugaan Selingkuh, Kuasa Hukum GA dan WA Berencana Audiensi ke Pemkab Buleleng!

Baca juga: KONTROVERSI Diduga Menghamili Aktris EC, DJ Panda Batal Tampil di Akasaka Bali, Simak Beritanya!

Lanjut diungkapkan, matinya mesin kapal mengakibatkan kapal tidak bisa bergerak selama berjam-jam dan hanya mengandalkan gelombang laut. Beruntung saat itu sebuah kapal lain melintas di sekitar lokasi. 

"Melihat kondisi kapal Lintas Samudra II yang berhenti total, kapten kapal lantas menghubungi agen kapal dan melaporkan kondisi darurat tersebut," ungkapnya didampingi Petugas Keselamatan Berlayar KSOP Celukan Bawang, I Nyoman Pantiasa,, Jumat (25/7/2025). 

Informasi dari kapten KM Meratus segera ditindaklanjuti oleh agen kapal, dengan mengerahkan KLM Mitra Nusantara. Setelah ditemukan, kapal bermuatan 665 ton jagung mentah itu langsung ditarik, hingga tiba di Pelabuhan Celukan Bawang pada Jumat (25/7/2025) pagi. 

"Proses evakuasi berjalan lancar berkat koordinasi yang cepat dan sinergi antar instansi. Saat ini kapal berada di pelabuhan dan akan dilakukan pemeriksaan serta perbaikan," ucapnya. 

Taufikur Rahman menegaskan, kapal tersebut baru diberi izin berlayar kembali setelah perbaikan. Pihak ya juga memastikan akan mengawasi proses perbaikan secara ketat. "Kalau sudah layak secara teknis dan administrasi baru boleh berlayar kembali," tandasnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved