Berita Bali
Polda Bali Dalami Puluhan TKP Kasus Geng Rusia, Ada 27 TKP, Indikasi Terlibat Berbagai Kejahatan
Polda Bali Dalami Puluhan TKP Kasus Geng Kriminal Rusia, Ada 27 TKP, Indikasi Terlibat Berbagai Kejahatan
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Polda Bali melakukan analisis Informasi Transaksi Elektronik (ITE) secara scientific crime investigation terhadap geng kriminal asal Rusia Iurii Vitchenko (30) dan Ilia Shkutov (32).
Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya mengungkap duo WNA ini sudah beraksi di 27 Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan terindikasi melakukan berbagai jenis tindak kejahatan.
Iurii dan Ilia terindikasi melakukan tindak pidana pemerasan/perampokan uang dengan modus operandi seperti penculikan, penyekapan, penganiayaan hingga pemaksaan transfer melalui crypto.
Baca juga: PETAKA Kaca Mobil Terbuka, Anggota Ormas Tikam Korban Dihadapan Istri di Denpasar
Mereka juga diduga terlibat jaringan narkoba, jaringan prostitusi WNA, hingga jaringan money laundry (pencucian uang) melalui crypto.
"Berdasar keterangan para saksi, pengakuan, serta analisa ITE secara scientific crime investigation. Dari analisis ITE di ponsel para pelaku diketahui bahwa berbagai modus tersebut diduga sudah dilakukan di 27 TKP berbeda," papar Kapolda dalam konferensi pers, pada Jumat 1 Agustus 2025.
Lanjut, Kapolda Bali menerangkan, bahwa pihaknya melalui jajaran Ditreskrimum Polda Bali kini tengah mendalami puluhan TKP tersebut.
Polda Bali juga berkoordinasi dengan pihak Imigrasi terkait para korban yang data-datanya sudah dikantongi.
Baca juga: DITANYA Alasan Tikam Korban di Jalan Imam Bonjol Denpasar, Ini Jawaban Oknum Anggota Ormas
Akan tetapi, diakuinya terdapat kendala karena sebagian korban sudah pulang ke negaranya.
"Kemungkinan juga ada warga sipil yang terlibat, beri kami waktu untuk mendalami dari korban-korban untuk memperkaya informasi," ucapnya.
Disinggung mengenai keterlibatan oknum staf Imigrasi Bali, apakah hanya di 1 TKP atau termasuk TKP lain. Pihaknya belum bisa memastikan.
Mengenai jumlah kerugian dari korban, secara keseluruhan, pihak kepolisian saat ini juga masih mendalaminya.
Mengenai maraknya kejahatan yang dilakukan WNA, Kapolda Bali menegaskan upaya bersama stakeholder lain untuk mengantisipasi dan mencegah aksi-aksi kriminal.
"Bagaimana kita melakukan upaya-upaya pencegahan maupun upaya-upaya kehadiran polisi di tengah masyarakat, seperti patroli yang sudah kami lakukan selama 24 jam," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali, Kombes Pol I Gede Adhi Mulyawarman menambwahkan, awal keterlibatan staf Imigrasi mengenal geng kriminal dari Rusia itu karena mereka sebelumnya aktif dalam menghubungi beberapa pihak, hingga terjadi perkenalan.
"Dalam perkenalan itu, mereka (oknum imigrasi,-Red) dimintai bantuan mencari orang-orang yang menurut pengakuan para pelaku (geng Rusia,-Red) merugikan kelompok mereka," bebernya. (*)
ARFF Challenges 2025, Bandara Ngurah Rai Perkuat Garda Terdepan Keselamatan Penerbangan |
![]() |
---|
Badung dan Denpasar Siapkan Teknologi PISEL, Ubah Sampah Jadi Energi Listrik |
![]() |
---|
4 Tahun Vakum, Indonesia Menari Kembali Dihelat Bali, Tari Tradisional Dengan Aransemen Alffy Rev |
![]() |
---|
400 Calon Mahasiswa di Bali Lolos Administrasi Program Satu Keluarga Satu Sarjana |
![]() |
---|
LUHUT Soroti Banyak Izin UMKM untuk WNA, Banyak yang Memanfaatkan Celah Izin OSS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.