Berita Buleleng

PELINDO Segera Lakukan Evakuasi Endapan Minyak di Tanker Cinta Natomas, Tegaskan Tidak Ada Kebocoran

Diketahui, kapal tanker milik Pertamina ini telah telah sandar di dermaga curah Pelabuhan Celukan Bawang sejak 2018 lalu.

ISTIMEWA
Evakuasi - Pelindo Celukan Bawang akan segera melakukan proses evakuasi endapan minyak di kapal tanker Cinta Natomas. Proses evakuasi dilakukan secara hati-hati dan sesuai standar untuk memastikan tidak berdampak pencemaran lingkungan. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Celukan Bawang, dalam waktu dekat akan melakukan evakuasi terhadap endapan minyak (sludge) di kapal Cinta Natomas. Sesuai jadwal, proses evakuasi akan dilakukan pada pekan pertama bulan Agustus 2025. 


Hal tersebut diungkapkan General Manager PT Pelindo Celukan Bawang, Muhammad Imron. Dikatakan, evakuasi nantinya akan dilakukan oleh PT Tenang Jaya Sejahtera selaku pelaksana teknis.

Prosesnya pun melalui pengawasan ketat dari Pelindo, KSOP Kelas IV Celukan Bawang, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng.


"Proses evakuasi sludge dijadwalkan pada pekan pertama bulan Agustus, dan ditargetkan selesai sebelum akhir tahun 2025," ungkapnya. 

Baca juga: LINTAS di Atas Pura Gunung Payung, Paralayang di Area Selatan Bali Menuai Sorotan Tajam

Baca juga: JASAD Gusti Agung di Pantai Seseh, Terseret Arus Hendak Selamatkan Anak Pacarnya di Pantai Seminyak 


Diketahui, kapal tanker milik Pertamina ini telah telah sandar di dermaga curah Pelabuhan Celukan Bawang sejak 2018 lalu.

Sayangnya karena kondisi kapal yang miring, dikhawatirkan endapan minyak tumpah ke laut hingga menyebabkan pencemaran lingkungan. 


Mengenai hal ini, Imron menegaskan tidak ada pencemaran lingkungan. Sebab pada 17 hingga 22 November 2024 lalu, Pertamina selaku pemilik kapal telah berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Pelindo untuk melakukan survei bawah laut.

Dari hasil survei tersebut, dinyatakan bahwa tidak ditemukan adanya kebocoran dan kondisi kapal dinyatakan aman.


"Hasil survey ini sejalan dengan hasil uji kualitas air laut yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng pada 2 Desember 2024. Yang mana hasil uji mengonfirmasi bahwa kondisi seluruh wilayah perairan Pelabuhan Celukan Bawang tetap berada dalam batas normal, tanpa terdeteksi adanya pencemaran," tegasnya. 


Tak hanya itu, seluruh tahapan evakuasi dilakukan secara hati-hati dan sesuai standar Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) serta ketentuan teknis yang berlaku.


Pihaknya bahkan telah melakukan berbagai langkah antisipatif. Seperti pemasangan oil boom di sekitar kapal, sebagai bentuk pengendalian risiko tumpahan.

Selain itu, setiap pekerja diwajibkan mengikuti safety briefing harian, menggunakan alat pelindung diri (APD), dan menjalankan SOP K3L dengan disiplin.


"Kami memastikan seluruh kegiatan berjalan sesuai prosedur dan diawasi secara ketat. Hingga saat ini tidak ditemukan adanya kebocoran atau pencemaran," tegasnya. 


Sementara itu, Kepala KSOP Kelas IV Celukan Bawang, Taufikur Rahman, menyatakan bahwa kapal saat ini berada dalam tahap penyeimbangan muatan untuk memulihkan stabilitas kapal.


"Selain menjalankan fungsi pengawasan keselamatan pelayaran, KSOP juga memiliki tanggung jawab dalam memastikan perlindungan lingkungan maritim di wilayah kerja kami," kata dia.


"Kami telah mengingatkan pemilik kapal dan vendor agar seluruh kegiatan memenuhi ketentuan teknis yang berlaku, termasuk aspek keselamatan dan kelestarian lingkungan," tandasnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved