Sampah di Bali
4.700 Teba Modern, Pemkot Siapkan Rp5 Miliar Hasil Efisiensi, Adi Arnawa Dipanggil Tangani sampah
Hal itu diungkapkan Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara saat diwawancarai usai Sidang Paripurna, Rabu (13/8).
Bidang-bidang tanah ini sebelumnya tercatat sebagai STUP dan kini resmi menjadi aset Pemerintah Kota Denpasar. “Setelah diserahkan, kami berharap Pemerintah Kota Denpasar dapat memanfaatkannya untuk kepentingan pelayanan publik, salah satunya pembangunan TPS3R,” ujarnya.
Maraton Dipanggil Koster
Sementara itu, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa mengaku dipanggil secara maraton oleh Gubermur Bali I Wayan Koster mengenai penanganan sampah itu.
Badung menjadi kabupaten yang sampahnya selama ini dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar. Bahkan tercatat sebanyak 270 ton sampah yang masih dibuang setiap hari ke TPA Suwung.
Dalam rapat yang juga mengajak Pemkot Denpasar itu rutin membahas langkah-langkah cepat yang harus dilakukan dalam rangka penanganan sampah ini. “Memang sekarang ini kita didorong untuk bagaimana mengimplementasikan dengan program kebijakan pengelolaan sampah berbasis sumber yaitu berbasis hulu.
Di mana masing-masing kabupaten kota dalam hal ini Badung dan Denpasar yang memberikan kontribusi yang cukup besar untuk pembuangan sampah di TPA Suwung,” ujarnya.
Diakui upaya ini juga sebagai penanganan sampah, mengingat ke depan dengan adanya kebijakan pemerintah juga untuk melakukan penutupan terhadap TPA Suwung.
“Menyikapi kondisi itulah, maka secara maraton kami dipanggil oleh bapak Gubernur bersama Wali Kota terkait juga dengan progres- progres yang sudah kami lakukan untuk menyikapi dari pada langkah langkah mitigasi yang akan kita lakukan terkait penanganan sampah,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, diharapkan pengelolaan sampah dengan menerapkan teknologi tinggi nanti ke depannya untuk di Bali. Namun sejalan dengan hal itu, tentu tidak mungkin harus menunggu lama. Namun langkah penanganan cepat harus dilakukan di masing-masing kabupaten/kota.
“Penanganannya harus jelas. Khusus kita di Badung mendorong masing-masing desa, perbekel dengan anggaran APBDes yang dimiliki untuk membangun teba modern. Sejalan dengan intervensi yang dilakukan oleh perbekel atau lurah nantinya agar masyarakat membantu dalam penanganan sampah,” bebernya.
Disinggung kapan akan dibelikan alat pengolah sampah untuk desa-desa di Badung, pihaknya mengaku semuanya sedang berproses. Mengingat dirinya harus memastikan dulu mesin yang akan digunakan.
“Saat ini kita ini sekarang dalam rangka pengolahan sampah ini berbasis incinerator. Incinerator itu ada gas, ada asap yang dikeluarkan. Berdasarkan ketentuan, tentu tidak boleh di atas ambang batas yang sudah ditentukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (LH),” bebernya.
Dari sekian incinerator yang ada, kata Adi Arnawa tentu harus pastikan apakah ada uji laboratorium terkait dengan karbon yang ditimbulkan.
“Kita sudah perhatikan dalam waktu cepat ini sudah akan kita adakan terhadap beberapa incinerator. Bahkan sekaligus kami ditanya Gubernur Langkah-langkah apa yang akan dilakukan,” kata dia.
“Namun kami sedang mendorong juga lahan yang berada di belakang Kuburan Cina, Tuban, Kuta untuk disiapkan TPST dengan 4 incinerator dalam waktu dekat ini. Tujuannya untuk penanganan sampah sampah yang ada di Kuta yang kebetulan belum ada TPS3R dan termasuk Tuban,” ujarnya.
SULAP TPA Suwung Bali Jadi Taman Kota? Gubernur Koster Bantah Penutupan karena Proyek Luxury KEK |
![]() |
---|
Denpasar Akan Bangun 4.700 Teba Modern, Beroperasi Awal Tahun 2026 |
![]() |
---|
Bantu Pemerintah, Dewan Minta Masyarakat di Badung Bali Pilah Sampah |
![]() |
---|
WASPADA Hoax! Waktu Pakai Galon Tak Pengaruhi Migrasi BPA |
![]() |
---|
TARGET Olah 50-100 Ton Sampah Per Hari, Proyek Gagal, TPST Kesiman Diubah Jadi Pusat Daur Ulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.