Sampah di Bali

4.700 Teba Modern, Pemkot Siapkan Rp5 Miliar Hasil Efisiensi, Adi Arnawa Dipanggil Tangani sampah

Hal itu diungkapkan Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara saat diwawancarai usai Sidang Paripurna, Rabu (13/8).

ISTIMEWA
Ilustrasi - Penanganan sampah di Kota Denpasar menjadi sorotan dalam Rapat Paripurna ke-26 Masa Persidangan II, Rabu (13/8). DPRD Kota Denpasar mendorong agar Pemkot Denpasar menggunakan incinerator dalam menangani sampah khususnya anorganik. 

TRIBUN-BALI.COM - Pemkot Denpasar akan membangun kembali 4.700 teba modern untuk mengatasi masalah sampah

Sebelumnya Pemkot sudah membangun 800 teba modern, sehingga jika semua terbangun, total akan ada 5.500 teba modern. Untuk satu teba modern, menggunakan anggaran Rp 2,5 juta sesuai spesifikasi.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara saat diwawancarai usai Sidang Paripurna, Rabu (13/8).

Dengan biaya Rp 2,5 juta per teba modern, diperlukan anggaran sebesar Rp 11,75 miliar untuk membangun 4.700 teba modern. Untuk itu, Pemkot telah menyiapkan anggaran Rp 5 miliar dari efisiensi anggaran di APBD Perubahan Tahun Anggaran (TA) 2025. 

Selain itu, juga akan dibantu dengan pajak retribusi yang masuk ke desa. “Desa juga berkontribusi terkait keberadaan teba modern ini,” kata Jaya Negara.

Baca juga: Bupati Adi Arnawa Beri Respon soal Bangunan Melanggar di Pantai Melasti, Sebagian Besar Beach Club

Baca juga: PERTAMINA: Tak Punya Wewenang Awasi Sub Pangkalan, Disperindag Denpasar Rakor Bahas LPG 3 Kg Langka!

Untuk titik pembangunannya akan ditentukan oleh kepala desa (Kades/Perbekel) dan lurah. “Juga di kantor pemerintahan dan sekolah. Itu dulu, dilihat dari skala prioritas,” paparnya.

Jaya Negara menambahkan, pihaknya akan melakukan berbagai upaya dalam mengurangi sampah. Meskipun diakui jika efektivitas teba modern ini kurang, setidaknya hal itu bisa menekan jumlah sampah yang keluar.

Selain itu, keberadaan teba modern menurutnya juga bisa menyerap banjir. “Volume sampah di Denpasar ada 1.000 ton lebih per hari. Minimal bisa mengurangi sampah yang dibuang keluar,” paparnya.

Dengan keberadaan teba modern, Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) dan rencana pengaktifan semua Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), pihaknya mengklaim setidaknya 450 ton sampah bisa teratasi dalam sehari. 

Selain itu, Pemkot Denpasar juga mendapatkan tambahan aset berupa 120 bidang tanah. Tanah ini rencananya akan digunakan untuk membangun TPS3R. Penyerahan ini dilakukan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kantor Pertanahan Kota Denpasar Provinsi Bali.

Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Kepala BPN Kota Denpasar, Yohanes Chrisostumus Fajar Nugroho Adi kepada Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara.

Jaya Negara mengatakan, keberadaan lahan ini sangat membantu upaya pemerintah dalam menyediakan fasilitas umum. Khususnya untuk penanganan permasalahan sampah di Denpasar.

“Dengan adanya tambahan lahan ini, Pemkot Denpasar dapat membangun lebih banyak TPS3R. Ini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi persoalan sampah yang menjadi tantangan kita bersama,” jelasnya.

Penyerahan aset ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara ATR/BPN dan Pemerintah Kota Denpasar dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan serta meningkatkan kualitas layanan publik bagi masyarakat. 

Kepala BPN Kota Denpasar, Yohanes Chrisostumus Fajar Nugroho Adi, menjelaskan bahwa 120 bidang tanah yang diserahkan merupakan Sumbangan Tanah untuk Pembangunan (STUP) hasil pelaksanaan konsolidasi tanah di Kota Denpasar pada tahun 1982–2004.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved