Berita Klungkung
DARAH Sapi Kurban Simbol Pengorbanan Suci, Mecaru Mejaga-jaga di Desa Adat Besang Kawan Tohjiwa
Tradisi Mejaga-jaga tidak berhenti di sana. Daging sapi dibagikan kepada warga sebagai berkah, sementara kulitnya digunakan dalam prosesi pecaruan.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
ISTIMEWA
MECARU - Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya Putra saat menghadiri prosesi mecaru mejaga-jaga di Desa Desa Adat Besang Kawan Tohjiwa, Kelurahan Semarapura Kaja, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Jumat (22/8).
Keunikan tradisi ini telah mendapat pengakuan nasional. Sejak 2021, Mejaga-jaga tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Bagi Tjok Surya, pengakuan tersebut menjadi kebanggaan sekaligus peluang.
“Dengan status sebagai WBTB, tradisi ini tidak hanya memperkaya khazanah budaya Nusantara, tetapi juga berpotensi menjadi atraksi budaya yang menarik wisatawan untuk datang ke Klungkung,” ungkapnya. (eka mita suputra)
Rekomendasi untuk Anda
Berita Terkait: #Berita Klungkung
Waspada Demam Tinggi Disertai Ruam, 11 Kasus Suspect Campak di Klungkung Diperiksa di BLK Surabaya |
![]() |
---|
Jalan Krodit dan Kerap Macet, Usulan Penataan Pasar Mentigi Nusa Penida Bali Belum Ada Kejelasan |
![]() |
---|
Klungkung Bali Siaga Campak, Temukan 11 Suspect, Hasil Lab Negatif |
![]() |
---|
Pria Ini Nekat Curi Motor Tetangga Kos di Klungkung Bali, Rendy Ditangkap Saat Tiba di Ketapang |
![]() |
---|
90 Persen Pembangunan Wisata di Nusa Penida Bali Belum Kantongi Izin, Diharapkan Pemerintah Peka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.