TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Rumah tinggal semi permanen milik I Ketut Danu (51) di Banjar Karadan, Desa Penebel, Tabanan, kebakaran, Kamis (7/2/2019).
Bahkan, pemilik rumah tertidur lelap sejak lilin dinyalakan hingga sadar enam jam kemudian dan mendapati rumah mereka terbakar.
Peristiwa ini berawal saat lampu di rumah mereka mati.
Sang anak, Komang Gede Ari (19) tidur di kamarnya Rabu (6/2/2019) malam.
Baca: Material Longsor Timbun Sungai Celagi, 53 Hektare Subak Penasan Terancam Kekeringan
Baca: Polisi Tembak Kaca Depan Mobil Komplotan WN Bulgaria di Bali, Ini Penyebabnya
Namun, sekitar pukul 02.00 Wita, ia terbangun dan mendapati lampu kamarnya padam karena listriknya mati.
Komang Ari lantas menyalakan sebatang lilin dan ia letakkan di atas karpet kamar.
Dengan keadaan lilin menyala, ia pun melanjutkan tidurnya.
Saat ia terbangun, sekitar pukul 08.00 Wita kaget mendapati kamarnya dikepung kobaran api.
Baca: Hasil Survei: Polda Bali Raih Nilai Tertinggi Tingkat Kepercayaan Masyarakat
Baca: Peduli pada Lingkungan Itu Yadnya
Melihat kondisi tersebut, ia panik dan langsung keluar kamar tidurnya untuk menyelamatkan diri dan memanggil kedua orang tuanya.
Mereka meminta bantuan kepada warga sekitar dan mencoba memadamkan api dengan alat seadanya.
Atas bantuan warga setempat, api berhasil dipadamkan sekitar 30 menit.
Beberapa menit kemudian datang dua unit mobil damkar.
Akibat kejadian tersebut, pemilik rumah mengalami kerugian mencapai Rp 20 Juta.
Baca: Koster Cari Waktu Tepat Tutup Taksi Online, Siapkan Sistem Aplikasi Online Lokal
Baca: Kadek Rifki Sudah 13 Hari Hilang Misterius, Mobilnya Ditemukan di Dasar Jurang di Buleleng
Kapolsek Penebel, AKP I Ketut Mastra Budaya menerangkan, penyebab kebakaran memang dari lilin yang tinggal tidur oleh anak korban, Komang Ari.
Namun, yang bersangkutan justru baru mengetahui kamarnya terbakar saat ada bau asap.
"Iya memang menyalakan lilin kemudian ditinggal tidur lagi. Tapi sekitar jam 08.00 Wita itu ia terbangun karena ada bau asap. Artinya sekitar enam jam lah mereka bertahan," tuturnya.(*)