Berita Badung

Bima Nata dan PDIP Luangkan Waktu bagi Pendemo di Puspem Badung, Ini Pesan bagi Provokator

Bima Nata dan PDIP Luangkan Waktu bagi Pendemo di Puspem Badung, Ini Pesan bagi Provokator

|
istimewa
Bima Nata dan PDIP Luangkan Waktu bagi Pendemo di Puspem Badung, Ini Pesan bagi Provokator 

Menurut Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy menyampaikan massa aksi tadi kurang lebih 300 orang.

“Unras (unjuk rasa) yang di ikuti sekitar 300 orang terdiri dari mahasiswa, driver Ojol, LSM, LBH dan AMP tersebut dimulai sejak pukul 11.00 WITA,” kata Kombes Ariasandy.

Sejak awal perwakilan massa aksi menyerukan pembubaran DPR dan menuntut kejadian meninggalnya driver ojol di Jakarta karena tertabrak Randis Polri, agar di proses secara hukum.

Terkait hal tersebut, Dirsamapta Polda Bali sempat naik ke podium untuk menenangkan massa dan akan menindak lanjuti tuntutan tersebut.

Namun sekitar pukul 15.30 WITA, massa mulai anarkis diawali memaksa masuk Mako Polda Bali dengan mendobrak pintu gerbang disertai dengan melakukan pelemparan batu ke arah Mapolda Bali dan petugas yang mengamankan, serta corat-coret di pintu dan dinding pagar.

Hingga berakibat beberapa personel Polri yang sedang bertugas melakukan pengamanan mengalami luka-luka akibat lemparan batu massa.

Dengan terpaksa pasukan PHH Brimob dan Samapta Polda Bali bertindak tegas namun sesuai SOP memaksa para pendemo mundur dan berusaha membubarkan, karena sudah anarkis dan sangat membahayakan warga sekitar.

“Namun pendemo semakin anarkis dan semakin membahayakan dan akhirnya kami mengamankan 22 orang yang paling aktif memprovokasi massa, di antaranya ada yang dari Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Gorontalo, Flores, termasuk Bali. Mereka ini masih menjalani pemeriksaan di Polda Bali,” ungkap Kombes Ariasandy.

Sementara korban luka-luka dari personel Polda Bali 8 orang dan 2 orang sipil saat ini sudah di rawat di RS Trijata Polda.

“Unjuk rasa boleh dan itu sah namun jangan anarkis, apalagi kita ketahui bersama Bali hampir 70 persen hidup dari sektor pariwisata, kalau Kamtibmas terganggu otomatis akan mengganggu kunjungan wisatawan ke Bali,” imbuhnya.

Terkait kejadian tersebut mereka mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga Bali yang kita cintai ini agar tetap ajeg, aman dan damai.

“Namun pendemo semakin anarkis dan semakin membahayakan dan akhirnya kami mengamankan 22 orang yang paling aktif memprovokasi massa, di antaranya ada yang dari Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Gorontalo, Flores, termasuk Bali. Mereka ini masih menjalani pemeriksaan di Polda Bali,” ungkap Kombes Ariasandy.

Sementara korban luka-luka dari personel Polda Bali 8 orang dan 2 orang sipil saat ini sudah di rawat di RS Trijata Polda.

“Unjuk rasa boleh dan itu sah namun jangan anarkis, apalagi kita ketahui bersama Bali hampir 70 persen hidup dari sektor pariwisata, kalau Kamtibmas terganggu otomatis akan mengganggu kunjungan wisatawan ke Bali,” imbuhnya.

Terkait kejadian tersebut mereka mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga Bali yang kita cintai ini agar tetap ajeg, aman dan damai.(*)

 

Artikel ini telah mengalami perubahan pada judul untuk memberikan informasi yang lebih akurat

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved