GWK Bali

BONGKAR Pagar Tembok GWK? DPR RI Nyoman Parta Dukung Pemkab Badung, Cok Ace: Kembalikan ke Warga !

Hari ini anggota Komisi X DPR RI, I Nyoman Parta, turun melihat langsung kondisi rumah warga yang terisolir. Nyoman Parta didampingi Bendesa Adat

ISTIMEWA
Anggota DPR RI Nyoman Parta saat sidak ke salah satu rumah warga yang terisolir akibat akses jalan ditutup pagar tembok oleh GWK. 

"Tidak boleh siapapun menembok jalan milik pemerintah ini perseden tidak baik kalau dibiarkan nanti banyak tempat akan terulang, banyak dicontoh bahwa menembok jalan pemerintah itu boleh. Agar tidak dicontoh orang lain segera lakukan pembongkaran," sambungnya.

Ia pun menilai kondisi ini sangat memprihatinkan, karena warga dalam posisi terisolir seperti contohnya pak Sumada harus memotong tembok penyengkernya karena jalan lewat depan lewat lebuh atau angkul-angkulnya sudah di tembok oleh GWK.

Selain itu seorang nenek harus jalan melewati lorong sempit, antara tembok rumahnya dengan pagar tembok GWK hanya untuk bisa menemui dengan cucunya.

Lalu rumah pak Tirta Yasa itu juga benar-benar tidak ada jalan, kalau di sebelahnya membangun otomatis tidak ada jalan lagi untuk keluar masuk.

"Kebetulan tanah di sebelah rumahnya pak Tirta Yasa belum di bangun jadi bisa lewat situ. Ini situasi yang tidak manusiawi oleh karena itu saya mohon kepada GWK, bagaimana membangun usaha yang juga memberikan pembelaan dan pengayom kepada masyarakat lokal atau masyarakat setempat," urainya.

Pihaknya akan menyampaikan masalah ini ke teman-teman di Komisi II DPR RI yang membawahi pertanahan, selain itu juga akan menyampaikan ke teman-teman yang membidangi pariwisata di Komisi VII bahwa ada persoalan seperti ini.

Nama besar GWK Cultural Park Bali sudah menjadi ikon nasional, untuk pariwisata kita patut disyukuri tapi perlakuan seperti ini tidak baik dan tidak benar.

Bahkan pihaknya mendapatkan laporan saat GWK masih dimiliki oleh Nyoman Nuarta semuanya baik-baik saja tidak ada masalah.

"Yang dulu ketika pak Nyoman Nuarta keterangan dari warga semuanya berjalan lancar dan berjalan baik. Yang kita tidak tahu adalah ketika perusahaan ini diambil oleh pihak lain, perjanjiannya seperti apa itu yang kita tidak tahu. Tapi prinsipnya di luar urusan itu bahwa data-data, surat-surat dan lainnya ini adalah tanah milik Pemkab Badung. Jadi ini tanah yang clear sebenarnya," ucap Nyoman Parta.(*)

SOSOK - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, alias Cok Ace saat ditemui di Festival Budaya Maritim Bali Pelindo Benoa, Minggu 28 September 2025.
SOSOK - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, alias Cok Ace saat ditemui di Festival Budaya Maritim Bali Pelindo Benoa, Minggu 28 September 2025. (TRIBUN BALI/ NI LUH PUTU WAHYUNI SRI UTAMI.)

Cok Ace: Jika Milik Negara Kembalikan ke Warga 

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali sekaligus Tokoh Pariwisata Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace memberikan tanggapannya terkait akses jalan pemukiman warga yang ditutup tembok Garuda Wisnu Kencana (GWK). 

Ketika ditemui di Festival Budaya Maritim Bali Pelindo Benoa, Minggu (28/9), Cok Ace berharap dengan kejadian tersebut tak ada karang empet (rumah warga yang tak memiliki akses keluar masuk) di Bali. 

“Mudah-mudahan ada solusi. Saya tidak tahu bagaimana status jalan itu ada yang mengatakan itu jalan negara dan lain sebagainya. Silakanlah biar ada jalan baik kita biasa rukun disini,” kata Cok Ace. 

Lebih lanjutnya ia mengatakan, jika memang jalan tersebut adalah milik negara agar diberikan kembali ke masyarakat. 

“Kalau itu memang tanah negara atau jalan negara ya berilah ruang yang lebih luas kepada masyarakat kita, agar mereka bisa hidup dengan nyaman, hidup dengan tenang yang jelas berilah ruang-ruang kepada masyarakat kita juga andai kata itu milik negara ini ya bukan milik perorangan,” paparnya. 

Sebelumnya, puluhan warga Banjar Adat Giri Dharma Desa Adat Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung adukan penutupan akses jalan beberapa rumah warga yang diduga dilakukan oleh pihak manajemen Garuda Wisnu Kencana (GWK) ke DPRD Bali, Senin (22/9). Puluhan warga datang langsung dengan Bendesa Adat Ungasan yang juga Wakil Ketua I DPRD Bali, I Wayan Disel Astawa. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved