Berita Badung

POLEMIK Lahan di Pantai Tanjung Benoa, Bupati Badung Adi Arnawa Angkat Bicara Beri Penjelasan!

Pihaknya mempertegas, hasil penyewaan yang dilakukan oleh manajemen akomodasi wisata tersebut masuk ke dalam kas daerah.

ISTIMEWA
Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, akhirnya angkat bicara terkait polemik di Pantai Timur Tanjung Benoa, Kuta Selatan.

Pihaknya mengakui jika aset yang dimiliki Pemkab Badung tersebut, memang disewakan. Hal itu pun diungkapkan Adi Arnawa, saat ditemui usai membuka Badung Education Fair 2025, Selasa 14 Oktober 2025.

Diakui, lahan yang berlokasi di Pantai Timur Tanjung Benoa memang  disewakan kepada The Sakala Resort Bali. Katanya sesuai Permendagri nomor 16 tahun 2016 aset memang harus disewakan. 

Baca juga: KELUHKAN Pembangunan Residen di Kemenuh, Ketua DPRD Gianyar: Jangan Wariskan Kehancuran ke Anak Cucu

Baca juga: GWK Setengah Hati? Soroti Pembongkaran Pagar Beton, Bendesa Adat Heran Perjanjian Pinjam Pakai!

"Terhadap pemanfaatan aset sesuai dengan Permendagri Nomor 16 Tahun 2016, itu harus disewakan tidak boleh gratis. Sehingga nanti uangnya masuk ke pendapatan Pemkab Badung," ujarnya.

Pihaknya mempertegas, hasil penyewaan yang dilakukan oleh manajemen akomodasi wisata tersebut masuk ke dalam kas daerah.

Bahkan nilai sewanya ditentukan melalui apraisal oleh lembaga yang berwenang. Hanya saja bupati asal Pecatu tersebut tidak menyebutkan nominal sewa lahan tersebut. 

"Angkanya ada, itu sudah masuk ke BPKAD, selaku bendahara umum Pemkab Badung," ujarnya.

Kemudian Adi Arnawa terkait dengan kabar sewa-menyewa itu dilakukan dirinya sendiri, pihaknya membatah keras.

Bahkan penandatanganan tersebut tidak dilakukan dirinya. Namun ia menegaskan penandatanganan dilakukan oleh Sekda Badung, Ida Bagus Surya Suamba. 

"Jadi dalam penyewaan lahan di Pantai Timur Tanjung Benoa, tidak boleh dilakukan pembangunan. Sebagaimana laporan dari staf saya, itu hanyalah penghijauan. Untuk juga penataan pantai, pelestarian pantai, sehingga pantai tersebut terlihat lebih menarik," paparnya.

Dirinya meyakini, dengan kondisi pantai yang lebih menarik maka akan dapat dinikmati oleh semua orang. Ia pun menyebutkan tidak ada penerapan privat beach untuk tamu hotel saja. 

"Ini adalah public beach, semua orang boleh memanfaatkan. Tetapi tetap untuk pemanfaatan sebagai view daripada akomodasi itu tetap harus ada pembayaran," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved