bisnis

JELANG Galungan Harga Cabai dan Daging di Karangasem Stabil, Babi Siap Potong di Badung 11.792 Ekor

Kebutuhan daging babi jelang hari raya Galungan dan Kuningan untuk di Kabupaten Badung dipastikan terpenuhi. Pasalnya stok babi dinilai melimpah.

ISTIMEWA
HARGA PASAR – Jajaran Pemda Karangasem sidak pantau harga di Pasar Rakyat Subagan dan Pasar Amlapura Timur, Kabupaten Karangasem pada Jumat (14/11). 

TRIBUN-BALI.COM - Kebutuhan daging babi jelang hari raya Galungan dan Kuningan untuk di Kabupaten Badung dipastikan terpenuhi. Pasalnya stok babi atau populasi babi potong saat ini dinilai melimpah.

Dari informasi yang dihimpun Tribun Bali, saat ini jumlah babi potong untuk di Kabupaten Badung sudah mencapai 11.792 ekor. 

Jumlah itu pun sangat melimpah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan sudah meng-cover kebutuhan pada hari raya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Badung I Wayan Wijana saat dikonfirmasi, Jumat (14/11) tidak menampik hal tersebut.

Baca juga: Populasi Babi Siap Potong di Badung Melebihi Kebutuhan Jelang Galungan, Saat Ini Ada 11.792 Ekor

Pihaknya mengaku ketersediaan babi siap potong untuk hari Raya Galungan ini ada sebanyak 11.792 ekor.

“Ketersediaan sudah 11 ribu dari jumlah populasi babi di Badung sekitar 33.627 ekor,” ujarnya.

Pihaknya mengaku kebutuhan babi siap potong berdasarkan data pemotongan 6 bulan lalu sebanyak 2.191 ekor. Angka itu pun sangat jauh dari stok populasi yang ada.

“Jadi dipastikan aman stok babinya,” bebernya.

Lebih lanjut dijelaskan, saat ini harga daging babi berpariasi mulai dari Rp 40 ribu per kilogram (kg) sampai 45ribu per kg.

Momen Galungan menurutnya sangat menjadi ajang keberuntungan bagi para peternak.

“Untuk babi di Badung kita pastikan aman dari penyakit. Mengingat semua peternak sudah berpengalaman dari adanya virua ASF,” ucapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, untuk memastikan daging sehat untuk dikonsumsi, pihaknya di Disperpa Badung akan melakukan pemeriksaan, baik itu sebelum di potong dan sesudah di potong.

“Pemeriksaan rutin kita lakukan untuk memastikan daging layak untuk dikonsumsi,” katanya. 

Di tingkat pasar, harga daging babi diprediksi akan mengalami kenaikan. Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bali I Ketut Hari Suyasa menjelaskan, kenaikan harga babi hidup akan mencapai Rp 45.000 per kg menjelang Galungan.

Saat ini, harga babi mencapai Rp 40.000 hingga Rp 42.000 per kg.  

Baca juga: STOK Daging Babi Melimpah Saat Galungan, Gianyar Sulprus 6.743 Ekor, Harga Pasaran Rp40 Ribuan

“Kami berharap harga tidak melebihi Rp45.000. Harga segitu sudah bisa membuat peternak untung dan masyarakat juga mampu menjangkau,” kata, Ketut.

Sementara itu, menjelang perayaan Galungan dan Kuningan, jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua pusat perdagangan yaitu Pasar Rakyat Subagan dan Pasar Amlapura Timur, pada Jumat (14/11).

Sidak ini dilakukan guna memastikan kondisi harga kebutuhan pokok tetap terkendali di tengah meningkatnya permintaan masyarakat.

Dalam sidak tersebut, tim menemukan mayoritas harga pangan masih berada pada kisaran normal atau harga stabil.

Fluktuasi harga hanya terjadi tipis, sekitar Rp 2.000 hingga Rp 5.000 per kg.

Seorang pedagang sembako di Pasar Rakyat Subagan, Ni Wayan Suarnisih menyebutkan, harga bawang merah bertahan di angka Rp 35 ribu per kg, bawang putih Rp 30 ribu, tomat Rp 8 ribu, dan telur berada di kisaran Rp 45-50 ribu per kg.

Bahkan cabai rawit merah, komoditas yang biasanya melonjak tajam menjelang Galungan kali ini bertahan di harga Rp 30-35 ribu.

“Biasanya cabai sudah naik dari jauh hari, tapi sekarang masih stabil. Semoga begini terus,” ujar Suarnisih.

Di Pasar Amlapura Timur, pedagang lain Ni Nengah Raka, juga merasakan kecenderungan serupa. Ia menuturkan meskipun ada sedikit kenaikan sejak dua hari terakhir, perubahannya tidak signifikan.

Menurutnya, pasokan barang yang melimpah membuat harga tetap terkendali karena stok aman sementara pembeli belum membludak. 

“Pembeli mungkin mulai ramai besok atau lusa, karena perayaan sudah dekat. Untuk sekarang masih seperti hari-hari biasa,” kata Raka.

Baca juga: Pemkab Gianyar Pastikan Stok Babi Saat Hari Galungan Melimpah 

Sekretaris Daerah Karangasem, I Ketut Sedana Merta yang turut mendampingi sidak menegaskan, kondisi harga secara umum masih terjaga. Ia juga mengungkapkan, harga daging komoditas yang biasanya menjadi sorotan jelang hari raya masih pada level wajar daging babi Rp 80 ribu per kg dan daging ayam Rp 46 ribu per kg. 

“Kenaikan ada, tapi masih dalam batas aman. Pemerintah tetap mengantisipasi agar tidak terjadi lonjakan mendadak,” kata Sedana Merta.

Untuk menjaga stabilitas harga menjelang Galungan dan Kuningan, Pemkab Karangasem meminta Diskoperindag terus memperkuat pemantauan.

Sedana Merta menambahkan bahwa pasar murah juga akan digelar di sejumlah titik agar masyarakat mudah mendapatkan bahan kebutuhan dengan harga terjangkau.

“Kami ingin memastikan masyarakat bisa merayakan Galungan dan Kuningan dengan tenang tanpa tertekan harga pangan,” ujarnya. 

Di Kota Denpasar, berdasarkan pantauan di lapangan, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga terutama sarana upakara.

Seperti halnya canang yang sepekan menjelang Galungan sudah naik mencapai Rp 25.000 per 25 pcs dari sebelumnya Rp 15.000 per 25 pcs.

Inflasi Musiman 

Hari raya Galungan dan Kuningan dinilai akan memberikan pengaruh pada perekonomian di Bali. Sebab, hari raya selalu berkaitan dengan peningkatan aktivitas ekonomi, terutama di sektor konsumsi rumah tangga, perdagangan, dan transportasi.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Ekonomi, Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, S.E., M.M mengatakan, pelaksanaan Hari raya keagamaan Hindu di Bali, tentu memiliki dampak cukup signifikan terhadap dinamika perekonomian daerah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, pengeluaran konsumsi rumah tangga pada periode menjelang Galungan dan Kuningan meningkat rata-rata 12–18  persen dibandingkan bulan biasa.

“Fenomena itu terlihat dari meningkatnya permintaan terhadap barang kebutuhan upacara seperti daging babi dan ayam, buah-buahan, janur, bunga, kain adat, serta jasa  perajin canang yang biasanya melonjak tajam. Akibatnya, harga sejumlah komoditas pokok mengalami kenaikan,” jelasnya, Jumat (14/11). 

Seperti harga daging babi, cabai, telur, dan beras mengalami fluktuasi akibat meningkatnya permintaan mendadak dari masyarakat.

Baca juga: BERTEPATAN Galungan, Daging Babi hingga Canang Diproyeksi Sumbang Inflasi November 2025

Demikian sektor pariwisata dan transportasi menurutnya turut terdorong karena banyak wisatawan domestik maupun mancanegara memilih datang ke Bali untuk menyaksikan suasana perayaan dan upacara adat.

Meningkatnya aktivitas ekonomi ini kata dia, berdampak positif terhadap pendapatan masyarakat, terutama pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan sektor informal. 

“Namun, efek sampingnya adalah tekanan inflasi musiman. BPS mencatat, inflasi Bali pada perayaan Galungan April lalu mencapai sekitar  0,43 persen month to month (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,18 persen. Pola serupa diprediksi akan berulang pada tahun 2025 karena faktor musiman dan meningkatnya daya beli masyarakat seiring pemulihan ekonomi," kata dia. (gus/mit/sar)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved