Berita Bangli

5 Fakta Kecelakaan yang Tewaskan Komang Gede di Sirkuit Drag Race Bangli, Sampaikan Firasat Buruk

Insiden tragis dialami Komang Gede BAW saat mengetes kecepatan “kuda besi”-nya di sirkuit race di Desa Landih, Kecematan Bangli, Bangli

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
Istimewa
KECELAKAAN - Kondisi motor Komang Gede BAW pasca kecelakaan di sirkuit drag race di Desa Landih, Kecamatan Bangli, Bali, Senin (27/10/2025). 

Pembalap asal Badung tewas di sirkuit Landih Bangli, sempat ucap mau sembahyang ke Besakih 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Insiden tragis dialami Komang Gede BAW saat mengetes kecepatan “kuda besi”-nya di sirkuit race di Desa Landih, Kecematan Bangli, Bangli, Senin (27/10/2025) siang sekira pukul 11.00 Wita. 

Remaja yang baru menginjak usia 19 tahun tersebut tewas dengan luka serius setelah mengalami kecelakaan ketika menguji coba motor balapnya di lintasan. 

Peristiwa tragis tersebut meninggalkan duka mendalam bagi keluarga sekaligus rekan-rekan korban. 

Baca juga: Ratusan Pembalap Ikuti Event Drag Race di Bangli, Menampung Aspirasi Anak Muda

Berikut fakta-fakta kecelakaan tragis yang menyebabkan tewasnya Komang Gede BAW. 

1.    Korban Berasal dari Badung

Korban Komang Gede BAW diketahui berasal dari Kerobokan, Badung. Dihimpun Tribun Bali dari lapangan, korban mengalami luka serius akibat benturan hebat setelah sepeda motornya tak dapat dikendalikannya. 

2. Sudah Diperingatkan Teman, Namun Diabaikan

Menurut keterangan sumber pada Tribun Bali, sirkuit tempat korban tewas bukan tempat baru baginya.

Sebab ia sudah beberapa kali mencoba sirkuit ini.

Namun sebelum peristiwa nahas terjadi, rekan korban mengingatkan untuk tidak melakukan uji coba lagi.

Namun korban tak mengindahkan. 

Bahkan korban meminta agar mekaniknya agar lebih cepat dalam menyeting kendaraannya tersebut. 

"Cepet selesai setting, cepet saya tidur," demikian korban sempat berucap pada temannya.

Baca juga: Insiden Pertama Sirkuit Drag Race Bangli, Pebalap Kecelakaan Beberapa Meter dari Garis Finish

3.    Firasat Buruk

Sebelum peristiwa tragis terjadi, firasat buruk pun diungkap salah satu rekan korban.

Pasalnya, korban sempat mengucapkan kata-kata yang seolah ia akan meninggal. 

"Korban sempat juga mengucapkan, besok mau pakai baju baru serta menyampaikan bahwa ingin melukat dan sembahyang ke Pura Besakih," ujar seorang sumber yang namanya minta untuk tak dikorankan.

Selanjutnya, korban pun tetap mencoba kendaraan.

Dan setelah melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi, korban tidak dapat mengendalikan kendaraannya, lalu menabrak tembok pembatas sirkuit. 

Atas kejadian tersebut korban dilarikan ke RSUD Bangli dan telah dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Peresmian Sirkuit Drag Race Bangli Dijadwalkan 25 Februari 2023, Bakal Dihadiri Ratusan Pembalap

4.    Luka Berat di Kepala

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter jaga IGD RSUD Bangli, disebabkan bahwa korban mengalami sejumlah luka yakni cedera pada kepala, luka robek di dagu, luka terbuka di paha kiri, lutut dan kaki kanan bagian bawah patah terbuka, dan luka lecet di perut.

5.    Polisi Benarkan Kejadian

Sementara, Kapolsek Bangli, Kompol Dewa Suryatmaja, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Namun pihak keluarga tidak melaporkan kasus tersebut secara resmi.

 "Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah," ujarnya. (ian)

 

 

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved