bisnis
KEBUTUHAN 250.000 Ton Per Bulan, Akindo Pastikan Stok Kedelai, Gakoptindo: Kualitas Bibit Diperbaiki
Ia menjelaskan, tren permintaan kedelai dalam lima tahun terakhir relatif stagnan di kisaran 2,6 juta hingga 3 juta ton per tahun.
Ia menyarankan pemerintah mempertimbangkan penggunaan bibit kedelai hasil rekayasa genetika (GMO) yang terbukti meningkatkan produktivitas di banyak negara.
“Sudah lebih dari 50 tahun masyarakat Indonesia mengonsumsi kedelai impor yang mayoritas GMO, dan tidak pernah ada masalah kesehatan. Jadi kenapa kita tidak belajar dari sana? Petani kita mampu kalau bibitnya diganti,” tegasnya.
Aip menambahkan, saat ini petani enggan menanam kedelai karena keuntungan yang kecil. Dengan produktivitas dua ton per hektare, hasilnya hanya sekitar Rp 20 juta per panen, jauh lebih rendah dibandingkan padi atau jagung yang bisa mencapai Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per hektare.
“Kalau bibitnya bagus dan hasilnya bisa lima ton per hektare, petani tentu mau tanam kedelai. Jadi kuncinya ada di perbaikan bibit. Tanpa itu, sulit bicara soal swasembada,” ujarnya. (kontan)
Terdongkrak Program MBG
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai berpotensi mendorong peningkatan permintaan bahan baku kedelai, seiring dengan kemungkinan bertambahnya konsumsi produk tempe dan tahu dalam menu harian program tersebut.
Ketua Dewan Penasihat Gabungan Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syaifuddin mengatakan, jika dalam seminggu terdapat menu tempe dan tahu sebanyak tiga kali, maka permintaan kedelai diperkirakan akan meningkat sekitar 10 % -20 % per tahun.
“Kalau MBG ini menunya tiga kali seminggu saja ada tempe dan tahu, otomatis kebutuhan bahan bakunya bisa naik antara 10 % -20 % ,” ujarnya, Jumat (25/10).
Aip menuturkan, sejauh ini produksi tempe dan tahu nasional masih stabil. Namun, sudah mulai terlihat adanya tambahan permintaan dari pelaksanaan program MBG, meski belum signifikan.
“Mulai ada permintaan tambahan, tapi masih kecil. Dengan adanya MBG, otomatis kebutuhan dari pasar juga akan naik,” jelasnya. Terkait pasokan kedelai, Aip memastikan stok bahan baku masih mencukupi untuk dua bulan ke depan.
Namun, pihaknya akan menyiapkan tambahan pasokan jika pelaksanaan program MBG berkembang dan kebutuhan tempe-tahu meningkat.
“Sekarang stok masih aman karena pesanan MBG belum banyak. Tapi kalau nanti program itu rutin menambah menu tempe dan tahu, misalnya dua kali seminggu, kami siap menyesuaikan pasokan,” ujarnya. (kontan)
| JUAL Beras di Atas HET, Satgas Pangan Tegur Produsen, Distributor hingga Grand Lucky Bali |
|
|---|
| KURS Rupiah Diproyeksi Menguat Tipis, Amerika Serikat Rilis Inflasi untuk September Naik 0,2 Persen |
|
|---|
| JAGA Stabilitas Harga Bapok Jelang Akhir Tahun, Tim Gabungan Cek Harga Beras di Pasaran |
|
|---|
| STABIL! Harga Beras di Gianyar Terkontrol, Instansi Gabungan Gelar Monitoring ke Sejumlah Titik |
|
|---|
| HARGA Beras di Gianyar Stabil, Instansi Gabungan Gelar Monitoring Harga Beras ke Sejumlah Titik |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.