Makan Bergizi Gratis

Penemuan Belatung di Sayur, Siswa Ungkap Menu MBG, SPPG Polda Bali Klaim Belum Dapat Keluhan

Seorang siswa Sekolah Dasar di Kota Denpasar saat ditemui Tribun Bali mengungkapkan bagaimana sehari-hari ia dan teman-temannya mengonsumsi menu MBG.

Tribun Bali/Putu Supartika
PROGRAM MBG - Kepala Disdikpora Denpasar, AA Gde Wiratama Terkait Antisipasi Keracunan MBG. 

“Keluhan dari anak-anak sekolah sudah langsung kami koordinasikan dengan SPPI selaku pimpinan SPPG. Keluhannya seperti kurang banyak, terkadang kontainer makanan tidak bersih atau makanan yang berbau,” kata dia. 

“Kondisi di atas berikan waktu ke SPPG untuk menindaklanjuti dan Satgas follow up tujuh hari setelah monev baik secara langsung maupun secara online,” jelasnya. 

Dalam makanan MBG ada syarat gizi dipenuhi sesuai peraturan Kementerian Kesehatan yang disajikan seperti karbohidrat, serat dan protein. Pengawasan dari satgas di seputaran sekolah di Denpasar

Untuk monev, tim satgas akan mengecek ke dapur dan ke sekolah-sekolah. Sesekali ditemukan bau dan menu tidak disukai anak-anak.

“Syukurnya di Provinsi Bali tidak ada kejadian luar biasa atau keracunan,” imbuhnya. 

Kemudian, ada tim di sekolah juga diberi tanggung jawab menerima, mengecek, dan membagikan makanan setiap harinya.

Setelah itu mengawasi kembalinya kontainer dan mengakomodir keluhan anak-anak yang langsung koordinasi dengan SPPG

“Guru penanggung jawab sampaikan ke SPPG sehingga tidak terulang lagi,” bebernya. 

Respons anak-anak menerima MBG beragam. Ada yang suka cita dan ada yang menerima dengan catatan.

Masukan dari anak-anak meminta higienitas yang jadi prioritas dan makanan tidak berbau. Ada juga yang meminta porsi lebih banyak.

Belum semua sekolah menerima MBG karena saat ini masih bertahap. Adanya proses penjajakan kerja sama antara sekolah dan SPPG.

Seperti di Denpasar, jumlah SPPG di  Denpasar  baru delapan sedangkan kuota  satu SPPG hanya bisa melayani 4000 anak.  Kabupaten lainnya juga kondisi demikian.

“Tidak ada penolakan proses PKS sekolah dan SPPG dan kemampuan SPPG belum sampai semua sekolah,” bebernya.

Sementara itu anggaran MBG sepenuhnya dari pemerintah pusat. Pendanaan dari BGN langsung diberikan SPPG tidak ada mampir ke ke pemerintah daerah.

“Sepenuhnya semua di BGN,” tutupnya. (sar)

 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved