Banjir di Bali

BPBD Bali Petakan Mitigasi Bencana saat Musim Hujan, Jembrana Rawan Banjir Bandang

Masuki musim penghujan, Bali kembali rawan tergenang banjir. Terlebih pada bulan November ini, 50 persen wilayah Bali telah memasuki musim hujan.

ISTIMEWA
ALIRAN SUNGAI - Foto udara daerah aliran sungai (DAS) di wilayah Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, Jumat (3/10) lalu. Lokasi ini menjadi salah satu yang terparah saat banjir bandang 10 September 2025 lalu. 

“SIK bukan sekadar sistem, tetapi ekosistem kolaboratif yang menghubungkan seluruh pihak untuk mewujudkan Bali Tangguh Bencana,” ujarnya. 

Melalui SIK Terintegrasi, setiap data bencana kini dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan berbasis bukti, mempercepat respons darurat, dan meningkatkan kesiapsiagaan lintas sektor.

Sementara itu, Kepala UPTD Pengendalian Bencana Daerah BPBD Provinsi Bali, I Wayan Suryawan, menjelaskan bahwa SIK mencakup 4 modul utama.

Yaitu, pra bencana, saat bencana, pascabencana, dan tata kelola sistem, yang semuanya terhubung dalam satu alur data kebencanaan terpadu. 

Baca juga: Jembrana Masih Kekurangan Perahu Karet Untuk Antisipasi Banjir, 481 Personel Gabungan Disiagakan

Dengan semangat “Satu Data, Satu Arah, Satu Sistem untuk Bali Tangguh Bencana,” BPBD Bali berkomitmen menjadikan SIK sebagai fondasi transformasi digital kebencanaan yang transparan, efisien, dan menjangkau hingga ke tingkat desa. (sar)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved