Bale Piyasan Pura Panti di Tabanan Terbakar Akibat Percikan Api Dupa, Tiga Unit Damkar Dikerahkan
Peristiwa tersebut bermula saat, Pemangku di pura setempat, Ni Wayan Siki (69) melakukan persembahyangan dengan sarana banten serta dupa di pura panti
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Sebuah bale piyasan berukuran 2x3 meter yang terletak di Pura Panti Arya Kubon Tubuh, Banjar Pangkung Karung Kawan, Desa Pangkung Karung, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, mengalami kebakaran, Senin (24/2/2020) siang.
Peristiwa kebakaran ini diduga disebabkan oleh percikan api dupa yang sebelumnya digunakan untuk sembahyang.
Percikan api tersebut kemudian mengenai wastra (kain) sehingga merembet dan membakar bale piyasan.
Kerugian ditaksir mencapai Rp 60 Juta.
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut terjadi siang hari sekitar pukul 12.10 Wita.
• Kadisnaker Bali Mengaku Tidak Diberi Nama-Nama WNI di Kapal Diamond Princess oleh Kemenlu
• Ratusan Pasien Baru Positif Terjangkit Virus Corona Bermunculan di Daegu, Korea Selatan
• Terkait Dudi yang Ditemukan Tewas di Kamar Mandi, Polsek Denbar Masih Hubungi Keluarga Korban
Peristiwa tersebut bermula saat, Pemangku di pura setempat, Ni Wayan Siki (69) melakukan persembahyangan dengan sarana banten serta dupa di pura panti (keluarga) tersebut.
Ia kemudian juga melakukan persembahyangan di bale piyasan.
Setelah selesai sembahyang, jro mangku kemudian pulang ke rumahnya.
Jaraknya tak jauh dari Pura Panti yang kebakaran, rumahnya terletak beberapa meter di selatan.
Beberapa menit kemudian atau sekitar pukul 12.10 Wita, seorang warga (saksi), Ni Made Suparni (53) yang sedang melintas di sebelah pura justru melihat asap mengepul dari dalam pura.
• Mahathir Mohamad Mengundurkan Diri sebagai Perdana Menteri di Saat Politik Malaysia Tak Menentu
• Budayakan Bahasa Ibu Sejak Dini, Dalam Bulan Bahasa Bali Digelar Lomba Nyurat Lontar
• Korea Selatan Naikkan Status Waspada Virus Corona Menjadi Red Alert, Ada 763 Kasus
Setelah ditelusuri ternyata pura panti tersebut mengalami kebakaran.
Si jago merah melalap sebuah bale piyasan yang biasanya digunakan Nge-Weda oleh orang yang disucikan.
Mengetahui hal tersebut, saksi Suparni langsung menginformasikan kepada tetangganya dan tak berselang lama masyarakat berdatangan untuk melakukan pemadaman.
Kemudian juga dibantu oleh tiga unit mobil pemadam kebakaran. Beberapa menit kemudian api sudah bisa dipadamkan.
"Diduga penyebab kebakaran karena percikan api dupa yang sebelumnya digunakan sembahyang. Percikan api mengenai wastra atau kain yang terpasang di bale piyasan dan kemudian terjadi kebakaran," ungkap Kapolsek Kerambitan, Kompol Dewa Gede Putra, Senin (24/2/2020).