Siswa SD Asal Sukawati Diduga Meninggal karena DBD
Setelah sebulan lalu DBD merenggut nyawa seorang balita, kini DBD diduga menjadi penyebab kematian seorang anak di Desa/Kecamatan Sukawati.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Setelah sebulan lalu DBD merenggut nyawa seorang balita, kini DBD diduga menjadi penyebab kematian seorang anak di Desa/Kecamatan Sukawati.
Kondisi ini menjadi sorotan DPRD Gianyar.
Mereka meminta supaya Pemkab Gianyar tidak mengesampingkan penanganan DBD di tengah situasi pandemi covid-19.
Informasi dihimpun Tribun Bali, Senin (20/4/2020), korban merupakan seorang anak asal Desa Sukawati, dimana yang bersangkutan saat ini masih duduk di sekolah dasar.
Sebelum meninggal, korban sempat mengalami panas tinggi sejak Jumat (17/4/2020), lalu sempat dilarikan ke rumah sakit swasta di Kabupaten Gianyar.
• Karantina PMI di Badung Terus Bertambah, Hingga Kini Total Ada 109 Orang Dikarantina di 2 Hotel
• Ditjen Bea dan Cukai Berikan Bantuan 21 Ribu Masker N95 untuk Tenaga Medis
• Jual Buah Serta Rencana Bangun Dapur Solidaritas,Kontribusi Komunitas Pemuda Tabanan Lawan Covid-19
Namun korban dirujuk ke RSUP Sanglah. Selama dua hari terakhir ini, trombositnya turun hingga meninggal, Minggu (19/4/2020) malam.
Perbekel Sukawati, Dewa Gede Dwi Putra membenarkan ada warganya yang meninggal diduga DBD.
Pasca kejadian ini pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
“Besok rencananya ada fogging di Banjar Gelulung dan Banjar Telabah. Selain fogging, kami juga sduah mengimbau masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Memberantas sarang nyamuk, karena inilah yang paling efektif mengantisipasi DBD,” ujarnya.
• Peringati Hari Kartini, Iptu Ni Putu Wila Indrayani Beri Bantuan untuk Masyarakat
• 30 Persen Warga Amerika Percaya Teori Konspirasi tentang Asal Muasal Virus Corona
• 13 Mantan Napi Kembali Lakukan Aksi Kriminal Setelah Dibebaskan, PKS Sayangkan Kontrol yang Lemah
Berdasarkan data RSUD Sanjiwani, jumlah pasien DBD terus mengalami peningkatan.
Sejak Januari hingga saat ini tercatat 406 orang yang sudah dirawat di sana.
Rinciannya, Januari sebanyak 76 kasus, Februari 104 kasus, Maret sebanyak 118 kasus dan pertengahan April sebanyak 108 kasus.
Sementara pasien DBD yang dirawat sejak Sabtu (19/4/2020) tercatat sebanyak 15 orang.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gianyar, Anak Agung Anom Sukamawa membenarkan adanya laporan siswa yang meninggal diduga karena DBD.
• Kasus Keprok Kaca Mobil Kembali Terjadi di Jalan Hang Tuah Densel, Begini Keterangan Korban & Polisi
• Pemprov Bali Lakukan Realokasi APBD Rp 756 Miliar Untuk Penanganan Covid-19
• Akibat Isu Perselingkuhan, Kadek Diana Resmi Didepak sebagai Ketua Komisi III DPRD Bali
Namun pihaknya belum berani memastikan kematian tersebut murni akibat DBD. Dalam memastikan, pihaknya akan melakukan verifikasi.