Corona di Bali
Reaktif Rapid Tes Pedagang di Pasar Bondalem Singaraja Bertambah 39 Orang
Ditemukan adanya penambahan 39 pedagang yang hasil rapid testnya reaktif positif. Puluhan pedagang itu pun akan dikarantina
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng kembali melakukan rapid test kepada 128 pedagang yang ada di Pasar Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng pada Kamis (30/4/2020).
Hasilnya, ditemukan adanya penambahan 39 pedagang yang hasil rapid testnya reaktif positif. Puluhan pedagang itu pun akan dikarantina di RS Pratama Giri Emas dan di ruang Mahotama RSUD Buleleng.
Sekda Buleleng juga sebagai Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, RS Pratama Giri Emas hanya mampu menampung sebanyak 32 pasien.
Untuk itu, Bupati Buleleng memutuskan untuk menjadikan ruang Mahotama RSUD Buleleng sebagai tempat karantina khusus bagi masyarakat yang hasil rapid testnya reaktif positif.
• Jokowi Peringati Pengusaha yang Hanya Terima Stimulus Tapi Masih Lakukan PHK
• Perlu Kajian & Penelitian BPCB, Benda Pusaka dari Yayasan Belanda Belum Bisa Dipajang di Klungkung
• Di Tengah Pandemi, Oscar Buat Aturan Baru untuk Film yang Masuk Nominasi
Ruang Mahotama ini mampu menampung sebanyak 22 orang.
"Jadi sebagian ada yang dikarantina di Giri Emas, ada juga yang dikarantina di Mahotama," jelas Suyasa.
Kendati banyak pedagang yang hasil rapid test-nya reaktif positif, Suyasa menegaskan saat ini pihaknya masih menunggu hasil swab untuk lebih memastikan apakah yang bersangkutan benar terinfeksi virus corona atau tidak.
Namun demikian, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di Desa Bondalem agar lebih ketat melakukan social distancing.
• Tak Maksimalkan Jumantik, Kasus DBD di Badung Per April 2020 Capai 1.355 Kasus
• BLT Dana Desa di Banyuwangi Cair, Tiap KK Bakal Terima Rp 600 Ribu
• Miliki 26 Paket Sabu Siap Edar, Anggi Pasrah Diganjar Tujuh Tahun Penjara
"Pasar desa lain juga pasti akan diperketat. Termasuk dengan pasar di kota. Karena tidak menutup kemungkinan pedagang yang swabnya terkonfirmasi positif ini membeli bahan dagangan ke kota."
"Mudah-mudahan ini menjadi waring bagi kita semua untuk menjaga kedisiplinan diri agar terhindar dari penularan. Mudah-mudahan juga hasil swab dari para pedagang di Desa Bondalem ini negatif, sehingga kekhawatiran tidak terjadi," ungkap Suyasa.
Sebelumnya, pada Rabu (29/4/2020) kemarin, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng juga telah melakukan rapid test kepada 20 pedagang di Pasar Desa Bondalem.
Hasilnya, ada empat pedagang yang hasil rapid tesnya reaktif positif.
• Pasien Tak Jujur, Dokter Tertular Covid- 19 Hingga Meninggal Dunia
• Seluruh Tenaga Medis Dikarantina, Gegara Keluarga Pasien Positif Corona Tak Jujur
• Cerita Sopir Angkot di Gianyar Saat Pandemi Covid-19, Penghasilan Merosot Jadi Rp 30 Ribu per Hari
Suyasa pun mengaku hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan apakah keempat pedagang itu terinfeksi virus corona atau tidak, sebab hasil swabnya belum diterima dari RSUP Sanglah.
"Bupati sudah minta ke Sanglah agar hasil swabnya cepat keluar," katanya.
Di sisi lain, Suyasa juga menyampaikan kabar gembira, bahwa RS Pratama Giri Emas telah memulangkan satu orang PDP dengan kode 17 pada Rabu (29/4/2020) malam kemarin.
Pasien yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ini telah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan selama 10 hari, dan diswab sebanyak lima kali. (*)