Corona di Bali
Update Virus Corona di Bangli: Klaster Tukang Suun Tambah Lima Orang Positif Covid-19
Disebut-sebut penambahan tersebut datang dari kerabat tukang suun asal Desa Tamanbali, Bangli.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Sempat mereda selama beberapa hari, jumlah kasus positif di Bangli kembali bertambah sebanyak lima orang.
Disebut-sebut penambahan tersebut datang dari kerabat tukang suun asal Desa Tamanbali, Bangli.
Humas Satgas Penanggulangan Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa saat dikonfirmasi Rabu (20/5/2020) membenarkan hal tersebut. Dimana penambahan kali ini merupakan kerabat dari anak tukang suun yang telah menikah keluar.
Dengan demikian, jumlah warga yang terpapar corona di wilayah Banjar Umanyar mencapai 13 orang.
• Pemain Bali United Agus Nova Sudah Pulih 100 Persen dari Cedera, M.Taufiq: Sangat Positif Buat Tim
• Tabrak Mobil Saat Nyalip, Nyawa Ketut Suardana Tak Tertolong Usai Alami Lakalantas di Dalung
• Lesotho Konfirmasi Kasus Pertama Covid-19, Ini Daftar 12 Negara yang Belum Terkena Virus Corona
Lebih lanjut diungkapkan, Dinas Kesehatan telah melakukan tracing dan swab kepada 23 orang pada tanggal 18-19 Mei.
Berdasarkan hasil tes swab, 15 orang dinyatakan negatif dan 5 orang dinyatakan positif.
“Baru 20 orang yang hasilnya keluar, sedangkan sisanya belum,” ucap Dirgayusa.
Pria yang juga menjabat selaku Kadis Kominfosan Bangli itu mengungkapkan, terhadap lima orang warga Banjar Umanyar yang terpapar selanjutnya telah dirujuk ke Balai Diklat BPK di Gianyar pada Rabu (20/5/2020).
Dirgayusa menjelaskan kasus di wilayah Banjar Umanyar bermula dari seorang tukang suun di Pasar Kidul Bangli pada akhir April lalu.
Berdasarkan hasil tracing kontak erat, diketahui anak dari tukang suun ikut terpapar.
“Anak yang positif ini masih tinggal serumah. Dari hasil tracing lanjutan diketahui anak yang menikah keluar ikut terpapar. Begitupun dengan ipar, suami tukang suun, hingga mertua sang anak,” ujarnya.
Dirgayusa mengatakan, pada saat itu tracing kontak erat dilakukan pada 23 orang di dua tempat. 19 orang yakni di sekitar pekarangan tukang suun, dan empat orang di pekarangan anak tukang suun yang menikah keluar.
Namun pasca terpaparnya sang mertua pada tanggal 14 Mei, tracing kontak erat akhirnya dikembangkan pada keluarga lainnya.
“Pengembangan tracing kontak erat menyasar pada pekarangan rumah anaknya yang menikah keluar. Dimana pada pekarangan tersebut terdapat 7 KK, dengan total 23 jiwa. Dengan demikian saat ini tercatat 42 orang yang menjadi sasaran tracing kontak erat,” ungkapnya.
• Kapolda Bali Imbau Warga Muslim di Bali Lakukan Sholat Idul Fitri Dirumah Masing-Masing
• Pemkab Karangasem Anggarkan Rp 31 Milliar untuk Penanganan Covid-19 dan Jaring Pengaman Sosial
• Apa Yang Harus Dipersiapkan Pemerintah Untuk New Normal, Ini Pendapat Ahli di Bali
Tindak lanjut dari hal tersebut, mantan Camat Kintamani itu mengatakan seluruh kerabat tukang suun selanjutnya wajib menjalani karantina mandiri.