KSOP Padang Bai Dalami Kasus Temuan Tabung Elpiji di KMP Dharma Rucitra III

Tabung yang ditemukan adalah muatan KMP Dharma Rucitra dibawa dari Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, ke Pelabuhan Padang Bai

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Saiful Rohim
Tim Evakuasi KMP Dharma Rucitra mengevakuasi barang dan kendaraan yang berada di dalam kapal, Jumat (26/6/2020) siang 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Tim evakuasi KMP Dharma Rucitra III menemukan ratusan tabung gas elpiji ukuran 12 kilogram saat evakuasi kendaraan & barang di dalam kapal.

Tabung  yang ditemukan adalah muatan KMP Dharma  Rucitra  dibawa dari  Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, ke Pelabuhan Padang Bai.

Kepala Kesyahbandar & Otoritas Penyebrangan (KSOP) Pelabuhan Padang Bai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, mengatakan, tabung  gas elpiji yang ditemukan dalam KMP Dharma Rucitra III tanpa sepengetahuan petugas.

Kemungkinan  ada oknum yang sembunyi - sembunyi membawa  tabung  gas tersebut.

Anggaran Covid-19 di Bangli Sudah Terserap Rp 28 Miliar, Dapat Tambahan Rp 3 Miliar dari Provinsi

Bertambah, Seorang Pasien Positif Covid-19 di Denpasar yang Meninggal, Hari Ini Tambah 19 Kasus

65 Anggota Polresta Denpasar Mendapat Kenaikan Pangkat Periode 1 Juli 2020

"Tabung gas yang ditemukan kondisinya kosong. Jumlah tabung 300 lebih. Proses pengangkutan kita tak tahu karena Pelabuhan Padang Bai merupakan tempat tujuan. Pengangkutan di Pelabuhan Lembar," ungkap Ni Luh Putu Suyasmin, Kemarin (29/6/2020).

Perempuan asal Tabanan ini menjelaskan, temuan tabung gas elpiji di KMP Dharma Rucitra III masih dalam proses penyelidikan petugas KSOP.

Dalam peraturan terkait  pelayaran dan konvensi internasional untuk keselamatan pelayaran di laut, pengangkutan  barang-barang berbahaya harus memakai  angkutan khusus.

"Mestinya ada  angkutan khusus untuk mengangkut gas elpiji. Tidak boleh  mengunakan kapal ferry. Tapi tabungnya  kondisi kosong. Tabung sudah diamankan agar tidak menganggu aktivitas  penyeberangan sekitar Dermaga Padang  Bai," tambah Suyasmin.

Menurut keterangan sopir yang mengangkut, tabung elpiji ukuran 12 kilogram dibeli dari pengepul asal Bima, Nusa Tenggara  Timur (NTT).

 Rencana, tabung elpiji akan dijual di Pulau Bali. Tapi, petugas KSOP terus melakukan pemeriksaan terhadap penyelundupan tabung elpiji di Dharma Rucitra.

"Kita masih lakukan pendalaman. Nanti kita lihat dan cari tahu. Kita baru mengetahui setelah tenggelam. Tabung elpiji mengambang, dan langsung dievakuasi agar tidak ganggu penyeberangan,"kata Suyasmin.

Informasi, tabung elpiji tak masuk dalam daftar muatan  KMP Dharma Rucitra.

Untuk diketahui, KMP Dharma Rucitra III karam saat akan bersandar di  Dermaga II Pelabuhan Padang Bai, Kecamatan Manggis, Jumat (12/6/2020) sekitar pukul 21.50 wita.

Kapal Ferry karam diperkirakan sekitar 4 meter dari Dermaga II. Mengangkut puluhan truk, sepeda motor, & beberapa penumpang.

Ditinggal Ibu Menikah, Widiantara & Adiknya Tak Mampu Bayar Sekolah, Bekerja untuk Bertahan Hidup

Giliran Pedagang di Pasar Kusamba dan Mentigi Rapid Test Masal

Diadili Terkait Perkara Skimming, WN Rumania Menolak Didampingi Penasihat Hukum

Kendaraan yang juga ikut karam mencapai puluhan unit.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved