Dari 10 Desa, Hanya 2 TPS 3R di Tabanan yang Maksimal dalam Pengolahan Sampah hingga Hasilkan Pupuk
Sehingga diharapkan TOS 3R yang sudah ada memaksimalkannya, sebab dari 10 tersebut belum semua bekerja secara maksimal untuk menangani sampah.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Dari 133 Desa yang ada di Tabanan, baru hanya 10 Desa yang memiliki TPS 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle).
Untuk Desa yang belum memiliki masih terkendala anggaran serta lahan.
Padahal fungsi dari tempat pengolahan sampah tersebut sangat bermanfaat dan bisa juga mengurangi volume sampah yang diangkut ke TPA Mandung jika dikelola dengan baik.
Sehingga diharapkan TOS 3R yang sudah ada memaksimalkannya, sebab dari 10 desa tersebut belum semua bekerja secara maksimal untuk menangani sampah.
Baca juga: Anggaran Kena Refocusing, Perayaan HUT Kota Mangupura ke-11 Hanya Akan Digelar Apel
Baca juga: Hidup Glamor Pinangki Terungkap di Persidangan, Gaji Rp 19 Juta, Tapi Mobilnya Seharga Rp 1 Miliaran
Baca juga: Dampak Kedatangan Habib Rizieq, 4 Maskapai Batalkan Penerbangan
Menurut data yang berhasil diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup Tabanan, 10 Desa tersebut diantaranya adalah Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel, Desa/Kecamatan Kediri, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Desa Dauh Peken dan Desa Dajan Peken Kecamatan Tabanan, Desa Batanyuh di Kecamatan Marga, Desa Pajahan dan Desa Pujungan di Kecamatan Pupuan, Desa Bajera di Kecamatan Selemadeg, serta TOS 3R di Desa Selabih, Kecamatan Selemadeg Barat.
Seluruh pembangunannya bersumber dari bantuan Pemerintah Pusat melalui Direktorat Cipta Karya Kementerian PUPR dengan anggaran masing-masing TPS 3R sebesar Rp 600 juta.
"Saat ini baru ada 10 Desa yang memiliki TPS 3R di Tabanan. Tapi meskipun aktif belum semua bisa memanfaatkan secara maksimal," ujar Kadis Lingkungan Hidup Tabanan, I Made Subagia, Senin (10/11/2020).
Subagia menjelaskan, seluruh Desa yang memiliki TPS 3R tersebut saat ini masih masuk dalam kategori aktif.
Namun sayangnya, hanya ada dua TPS yang berhasil dalam hal pengolahan sampah dengan menghasilkan pupuk. Adalah TPS 3R Banyu Suci Desa Bantanyuh, Kecamatan Marga dan TPS 3R Bantas Lestari, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur.
"Dua TPS 3R ini sudah bagus dan mampu menghasilkan pupuk dalam jumlah besar dan pupuk diperjual-belikan secara luas ke pertanian," ungkapnya.
Subagia menyatakan, selain dua TPS tersebut masih aktif namun belum bisa secara maksimal dalam pengelolaannya lantaran ada beberapa permasalahan.
Sebab, pengelolaan TPS 3R yang memang membutuhkan partisipasi masyarakat, operasional TPS 3R yang membutuhkan biaya banyak, pembiayaan pekerja (tenaga pemilihan), listrik, air dan maintenance alatnya serta kendaraan pengangkut sampahnya.
"Selain itu juga terkait masalah situasi dan kondisi di masing-masing desa. Sehingga ini yang menyebabkan kurang maksimalnya TPS 3R di Tabanan," katanya.
Menurut Subagia, jika pengolahan sampah pada TPS 3R dilakukan secara maksimal, diyakini akan mampu mengolah sampah organik, pemilihan dilakukan berbasis sumber asal sampah yakni dari rumah tangga.
Baca juga: Cerita Pangdam IX/Udayana Beri Bantuan Rumah kepada Anak Alm Serda Juaniko Dos Santos di Sumba Timur
Baca juga: Ikut Politik Praktis, Bawaslu Badung Serahkan Pelanggaran Perbekel Petang ke Pemkab Badung
Baca juga: 5 Artis Keturunan Pahlawan, Maia Estianty, Dian Sastro dan Asri Welas Berdarah Pangeran Diponegoro
Sehingga, akan mampu mengurangi sumbangan sampah yang setiap hari masuk ke TPA Mandung karena sebenarnya sampah yang di bawa ke TPA adalah hanya sampah yang tidak bisa didaur ulang saja.