6 Fakta 13 Mahasiswa Warmadewa Terjebak Air Pasang di Uluwatu, Berhasil Dievakuasi Setelah 5 Jam

Sekitar pukul 00.20 Wita air mulai surut dan akhirnya proses evakuasi berhasil dilakukan dengan kondisi seluruh korban dalam keadaan selamat

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Kambali
Humas Basarnas Bali
Proses evakuasi 13 mahasiswa yang terjebak di Pantai Suluban, Uluwatu, Kuta Selatan, Badung, Bali, Minggu (15/11/2020). 

Darmada memastikan evakuasi ke-13 orang tersebut berhasil dilakukan Tim SAR Gabungan.

Tim menunggu air laut surut hingga Minggu (15/11/2020) dini hari.

"Sekitar pukul 00.20 Wita air mulai surut dan akhirnya proses evakuasi berhasil dilakukan dengan kondisi seluruh korban dalam keadaan selamat, selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga," tutur Darmada.

Baca juga: Cuaca di Bali Terasa Sangat Panas & Bikin Gerah Beberapa Hari Terakhir, Ini Penjelasan BMKG Denpasar

Darmada memastikan evakuasi berhasil dilakukan oleh Tim SAR Gabungan dengan menunggu air laut surut hingga tengah malam.

"Pada Minggu (15/11/2020) Sekitar pukul 00.20 Wita air mulai surut dan akhirnya proses evakuasi berhasil dilakukan dengan kondisi seluruh korban dalam keadaan selamat, selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga," bebernya.

"Sudah dipastikan posisi 13 orang, target dalam keadaan aman, maka kami bicarakan dengan pihak keluarga serta tim lainnya. Diputuskan upaya evakuasi menunggu air surut,” kata dia.

Baca juga: Kabar Gempa Terkini Aceh, Penyebab dan Analisis BMKG Mengenai Aktivitas Sesar Sumatera

6. Hindari waktu malam

Proses evakuasi 13 mahasiswa yang terjebak di Pantai Suluban, Uluwatu, Kuta Selatan, Badung, Bali, Minggu (15/11/2020).
Proses evakuasi 13 mahasiswa yang terjebak di Pantai Suluban, Uluwatu, Kuta Selatan, Badung, Bali, Minggu (15/11/2020). (Humas Basarnas Bali)

Atas peristiwa ini, Basarnas mengimbau, agar masyarakat yang beraktifitas di alam bebas memperhatikan juga keselamatan. 

Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada S.E., M.AP., mengimbau agar masyarakat yang beraktivitas di alam bebas memperhatikan juga keselamatan. 

Pihaknya menyarankan, agar masyarakat saat beraktivitas di alam bebas menghindari waktu yang terlalu malam, karena jarak pandang semakin terbatas dan berisiko

“Jika lalai alam bisa membahayakan bagi manusia, kita harus bisa mengenali kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi," tutupnya. (*)

Baca juga: Ops Yustisi Sasar Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Petugas Nihil Temukan Pelanggar Prokes

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved