Pilkada Serentak 2020
Gerindra Bali Akui Kekalahan di Pilkada Karangsem, Ini Penyebabnya
Ya Karangasem saya lihat kesulitan dari tim di sana, yang mana lawan lebih kompak, dan juga kekompakan mereka didukung Pak Koster
Penulis: Ragil Armando | Editor: Kambali
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pilkada Serentak 2020 di Bali telah selesai dilaksanakan pada 9 Desember 2020 lalu.
Bahkan, tahapan rekapitulasi telah dilakukan oleh KPU sebagai penyelenggara Pilkada.
Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Putu Sukarta mengaku pihaknya memiliki hasil yang cukup baik di Pilkada Serentak di Bali.
Ia mengaku dari enam Pilkada pihaknya hanya mengusung di lima daerah, yaitu Pilkada Denpasar, Tabanan, Jembrana, Bangli, dan Karangasem.
Sedangkan di Pilkada Badung sendiri, pihaknya tidak mengusung karena memilih tidak bersikap karena tidak adanya lawan di Gumi Keris tersebut.
“Kita khan mengusungnya 5, yang 1 tidak mengusung, di Badung karena kotak kosong,” katanya, Selasa (22/12/2020).
Baca juga: Dugaan Pelanggaran TSM Pilkada Sumbawa Mulai Disidangkan di Bawaslu NTB
Baca juga: DKPP RI Sidang Ketua Bawaslu Bangli Soal Penanganan Netralitas ASN Saat Pilkada
Gus Sukarta menyebut bahwa dari lima daerah tersebut, pihaknya nyaris menyapu bersih kemenangan.
Di Pilkada Jembrana, Gerindra menang melalui pasangan Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna, yang diusung bersama Gerindra-Demokrat-PKB-PPP.

Pada Pilkada Denpasar menang melalui pasangan I Gusti Ngurah Jayanegara-Kadek Agus Arya Wibawa yang diusung bersama PDIP-PSI-Hanura.
Kemudian di Pilkada Tabanan, bersama PDIP mengusung pasangan I Komang Gede Sanjaya-I Made Edi Wirawan alias Jaya-Wira.
Di Pilkada Bangli, memenagkan Pilkada bersama pasangan Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar yang diusung Gerindra bersama PDIP-Demokrat-PKPI-Hanura.
Baca juga: DKPP RI Sidang Ketua Bawaslu Bangli Soal Penanganan Netralitas ASN Saat Pilkada
Mantan Anggota DPRD Bali ini mengaku bahwa pihaknya hanya kalah di Karangasem.
Pada Pilkada di ujung timur Bali ini, Gerindra harus mengakui keunggulan I Gede Dana-I Wayan Artha Dipa (Nadi) yang diusung PDIP-Hanura sebagai pemenang.
Pasangan Nadi unggul atas pasangan I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Made Sukerana (Paket Massker) yang diusung koalisi besar Golkar-NasDem-Gerindra-Demokrat-Perindo-PKS.
“Kita menang semua, kecuali Karangasem,” paparnya.
Baca juga: Pilkada 2020 Telah Selesai, KPU Bali Tunggu Petunjuk Pusat Soal Baju Hazmat
Saat disinggung mengenai kekalahan di Karangsem sendiri, Gus Sukarta menyebut pihaknya mengakui adanya kesulitan melawan duet Nadi.
Pasalnya, pihaknya menyebut lebih kompaknya partai koalisi di kubu PDIP-Hanura jika dibandingkan dengan koalisi besar yang mengusung Massker.
Selain itu, gempuran pasukan multinasional dari berbagai daerah PDIP sendiri membuat Gerindra dan Koalisi Karangasem Hebat (KKH) Jilid II keteteran melawan.
“Ya Karangasem saya lihat kesulitan dari tim di sana, yang mana lawan lebih kompak, dan juga kekompakan mereka didukung Pak Koster itu membuat luar biasa,” ucapnya.
Baca juga: Unggul di Pilkada Jembrana 2020, Tamba Datangi Kantor Sekretariat DPD Demokrat Bali Temui Mudarta
Tidak hanya itu, ia juga menyebut elektabilitas Nadi sendiri menurutnya semakin hari semakin mengakar di masyarakat.
Bahkan, mampu membuat elektabilitas Massker semakin tergerus di mata masyarakat Karangasem.
“Juga Pak Dana dan wakilnya yang mengakar di akar rumput, dan membalikkan survei kita. Awalnya kita lihat 50;50, dari awal memang kita unggul ya tapi gencarnya teman-teman PDIP dan kekompakan mereka itu yang membuat mereka lebih bagus saat ini,” jelasnya.
Baca juga: Pelaksanaan Pilkada di Bali Dipuji KPU RI, Tingkat Parmas Secara Nasional Mencapai 75,77 Persen
Kader sudah Berjuang Keras
Disinggung apakah ada sanksi bagi kader atau DPC yang daerahnya kalah di Pilkada.
Ia lagi-lagi menjawab secara diplomatis, ia menyebut bahwa pihaknya menilai kinerja para kader di daerah sudah berjuang keras di Pilkada.
“DPC-DPC kan sudah bagus dan baik, di basis-basis kita banyak yang menang kok, masih solid dan komitmen,” terangnya.
Bahkan, ia menyebut bahwa hasil Pilkada 2020 ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Pilkada 2015 lalu.
“Ini naik hampir 100 persen, kalau dulu kita babak belur semua,” ucapnya.
Baca juga: KPU Bali Jelaskan Syarat Gugatan Hasil Pilkada
Ketua DPC Gerindra Karangasem, Nyoman Suyasa mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi terkait kegagalan di Pilkada Karangsem.
Bahkan, pihaknya akan melakukan restrukturisasi kepengurusan Gerindra di Karangasem.
"Saya kira pasti lah. Kita akan restrukturisasi pengurus,” ucapnya.
Menurutnya, resktruturisasi besar-besaran tersebut akan dilakukan pada bulan Januari 2021 dan sebagai bagian dari persiapan menghadapi Pemilu 2024.
“Rencana Januari, buat 2024,” kata dia. (*)