Kapal Selam Hilang Kontak

UPDATE: Biddokkes Polda Bali Periksa Kesehatan Anggota yang Siaga di Celukan Bawang Buleleng

Biddokkes Polda Bali melakukan pemeriksaan kesehatan kepada 65 petugas yang siaga di Pelabuhan Celukan Bawang

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Biddokkes Polda Bali saat melakukan pemeriksaan kesehatan kepada petugas yang siaga di Pelabuhan Celukan Bawang, Rabu 28 April 2021 pagi - UPDATE: Biddokkes Polda Bali Periksa Kesehatan Anggota yang Siaga di Celukan Bawang Buleleng 

"Bisa jadi seperti itu, ini masih dalam penyelidikan. Dan penyelidikan ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan kita akan mengundang pakar-pakar kapal selam, bahkan tidak hanya pakar dari dalam negeri, mungkin juga pakar dari luar negeri," katanya.

Danseskoal, Laksda TNI Iwan Isnurwanto menambahkan untuk menjadi awak kapal selam tidak mudah langsung mengawaki.

Mereka semua akan menerima seluruh teori-teori yang ada, sampai dengan bagaimana kita mengatasi kedaruratan.

"Yang paling fatal pun kita sudah tahu bagaimana caranya. Sehingga bahasa kasarnya itu sebodoh-bodohnya kapal selam, tapi dia tahu bagaimana cara menyelematkan. Anggaplah kalau kita di dalam ada permasalahan, maka tadi itu tangki pemberat pokok diembuskan, kemudian tangki tahan tekan diembuskan agar kapal bisa naik. Itu semua mereka tahu di mana tempat-tempatnya untuk mengembuskan," papar Danseskoal Laksda TNI Iwan.

Mengenai internal wave, itu memang di sana (bawah air) ada perbedaan densiti air antara di bawahnya Lombok dengan di utaranya Bali.

Kedalaman di bawahnya Bali itu kurang lebih ribuan meter, sedangkan di Selat Lombok itu 200 sampai 400 meter, sedangkan di utaranya kedalamannya sampai 800 meter.

"Kenapa kok internal wave? Karena tadi itu, ada gerakan yang sangat massif perbedaan densiti yang dari berat ke ringan ini mengakibatkan ombak yang begitu besar. Tetapi ingat ini di dalam, internal wave. Menurut Himawari-8 Jepang dan juga Citinel Eropa pada tanggal tersebut, tanggal 21 April 2021 di situlah terjadi menurut satelitnya terjadi adanya internal wave yang bergerak dari bawah ke utara," jelasnya.

"Palungnya ini antara gunung dengan gunungnya ini gelombangnya ini kurang lebih 2 nautical mile, dan berapa untuk dayanya? Kurang lebih sekitar 2 juta sampai 4 juta liter untuk airnya. Jadi kalau saat itu menyelam 13 meter kemudian di gunungnya dia terbawa, maka dia otomatis terbawa langsung turun tidak bisa diselamatkan oleh yang lain-lainnya. Tidak bisa, tidak sempat karena tidak mampu melawan alam ini," kata Iwan. (*).

Kumpulan Artikel Kapal Selam

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved