Berita Tabanan
Disdik Tabanan Tunggu Penurunan Level Pekan Ini, Jika Disetujui, Kapasitas PTM Mungkin 25 Persen
Pemkab Tabanan melalui Dinas Pendidikan Tabanan hingga saat ini masih belum berani menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Karsiani Putri
Bahkan, ada salah satu kabupaten yang baru saja melakukan simulasi, berbeda dengan Tabanan yang sudah beberapa bulan lalu.
“Artinya kita sudah siap, sekarang tergantung situasi dan kondisi di lapangan termasuk juga dengan izin dari pimpinan,” jelasnya.
Baca juga: Pemuda Wongaya Gede Dapat Bantuan 1.000 Bibit Pohon, Bangkitkan Minat Bertani Para Pemuda Tabanan
Kemudian, kata dia, untuk PTM terbatas ini pihaknya akan menggunakan skemanya satu anak hanya akan sekolah dua kali dalam seminggu.
Misalnya saja untuk penerapan di salah satu SMP dibagi dua sesi dengan jumlah siswa 50 persen.
"Jadi, nanti satu hari hanya satu tingkat dibagi dua shift, misalnya saja hari ini kelas 9 yang belajar tatap muka, besoknya giliran kelas 8, dan yang tidak tatap muka, siswa tetap belajar daring dan begitu seterusnya," jelasnya.
Kemudian juga, tidak ada jam istirahat untuk menghindari siswa membuka masker dalam jangka waktu lama.
Sebab, waktu jam belajar anak hanya 45 menit per satu jam pembelajaran.
"Jadi hanya dua jam pembelajaran saja atau total 90 menit, itupun jika anak-anak shift kedua sudah memasuki ruang kelas, barulah yang shift pertama dipulangkan, meminimalisir berpapasan agar tidak ada interaksi atau kerumunan di sekolah," ungkapnya.
Baca juga: Toko Emas dan Perak Pasar Tabanan Dibobol Maling, Sebagian Pasuh Servis Perhiasan Raib
Nyoman Putra menegaskan, sejumlah persiapan pun sudah dilakukan di Tabanan.
Saat PTM benar-benar diberlakukan nantinya, pihaknya telah melakukan sejumlah kegiatan persiapan salah satunya ada simulasi.
Namun, jika nantinya PTM terbatas diterapkan akan dilakukan secara bertahap atau menyeluruh, tentunya melihat substansi kebijakan dari Bupati Tabanan.
Baca juga: Disperindag Tabanan Mulai Lirik Pertashop Sebagai Tambahan PAD, Wajib Tera Ulang Mulai Tahun Depan
"Terkait persoalan kebijakan itu nantinya kita akan diskusikan kembali. Jika substansinya harus dilakukan bertahap, tentunya kami lakukan bertahap namun jika substansinya akan menyerahkan sepenuhnya kepada dinas pendidikan kami juga akan berkoordinasi lebih lanjut dengan stakeholder internal pendidikan, intinya yang terbaik bagi anak-anak karena sudah dua tahun daring," tandasnya. (*)