Berita Bangli

Baru Dua Bulan Dibangun dan Ditempati Hanya Sepekan, Rumah Milik Ketut Resep Rata Dengan Tanah

Musibah gempa yang terjadi di Bangli pada Sabtu 16 Oktober 2021 lalu  mengakibatkan satu unit rumah milik I Ketut Resep rata dengan tanah.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Karsiani Putri
Fredey Mercury
Rumah milik Ketut Resep yang roboh akibat gempa yang terjadi pada Sabtu 16 Oktober 2021 lalu. Beruntung saat musibah terjadi korban dan keluarganya berada di wilayah Denpasar. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Musibah gempa yang terjadi di Bangli pada Sabtu 16 Oktober 2021 lalu  mengakibatkan satu unit rumah milik I Ketut Resep rata dengan tanah.

Padahal rumah tersebut baru dua bulan selesai dibangun.

Bangunan rumah itu berada di wilayah Desa Kedisan, Kintamani.

Salah satu kerabat Ketut Resep yang bernama Nengah Mulya mengatakan, bangunan tersebut baru selesai dua bulan, dan baru ditempati sepekan pasca pembangunan. 

Beruntung saat terjadinya musibah gempa, Ketut Resep beserta istri dan tiga anaknya tengah berada di Denpasar.

Sebab diketahui, Ketut Resep beserta istri dan anaknya merupakan pedagang acung di sekitar Pantai Kuta.

Baca juga: Kerugian Gempa Tembus Rp 4,9 M, BPBD Bangli Catat Kerusakan di 285 Lokasi

Baca juga: Update Terbaru Dampak Gempa di Bangli, BPBD Catat 285 Titik, Kerugian Tembus Rp 4,9 Miliar

"Sehari-harinya, rumah ini hanya ditinggali oleh anaknya yang pertama, karena hanya dia yang ada di Bangli. Dia bekerja di salah satu coffee shop di Kintamani. Rumah ini dibangun agar saat Ketut Resep kembali ke Desa, mereka ada tempat yang bisa ditinggali," ucapnya Rabu 20 Oktober 2021. 

Mulya mengatakan satu unit rumah ini berukuran 12,5 meter x 10,5 meter.

Terdiri dari 3 kamar tidur, 1 kamar tamu, 1 dapur, dan 1 toilet.

Pasca gempa, lanjut Mulya, ia mengakui sempat mendengar suara gaduh.

Namun lantaran kondisi sekitar masih gelap ia tak mengetahui dimana sumber suara tersebut.

"Pas sudah terang, tau-taunya rumah paman saya yang roboh," ungkapnya.

Menurut Mulya, robohnya bangunan rumah ini dikarenakan belum di-aci (diplester).

Sehingga ia menilai kekuatan bangunan belum maksimal. 

Baca juga: Ini Syarat Terbaru Penerbangan di Daerah PPKM Jawa-Bali

Baca juga: BPBD Bangli Catat Terdapat 172 Titik yang Terdampak Gempa, Kerugian Materiil Rp 894 Juta

Pihaknya mewakili keluarga berharap ada bantuan dari pemerintah agar bisa kembali membangun rumah yang roboh.

Sebab rumah ini pun dibangun dengan meminjam uang.

"Pasca roboh, sekarang anak pertama paman saya numpang ke rumah pamannya," tandas Mulya. 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved