Tips Kesehatan
Bahaya Obesitas dan Risiko Kesehatan yang Mengintai di Baliknya, dari Diabetes hingga Depresi
Memiliki berat badan berlebih dengan ciri perut buncit dapat meningkatan risiko penyakit dan komplikasi kesehatan yang cukup serius.
TRIBUN-BALI.COM – Memiliki berat badan berlebih dengan ciri perut buncit dapat meningkatkan risiko seseorang terkena beberapa komplikasi kesehatan yang serius.
Hal ini bisa terjadi karena kelebihan lemak tubuh dapat menyebabkan ketegangan pada tulang dan organ.
Selain itu, obesitas juga bisa memicu perubahan kompleks pada hormon dan metabolisme, serta meningkatkan peradangan di dalam tubuh.
Melansir dari berbagai sumber, kegemukan dapat memicu datangnya sejumlah penyakit berbahaya sebagai berikut:
Baca juga: Berbahaya dan Mematikan! Kenali Jenis-jenis Penyakit Jantung dan Cara Mencegahnya
1. Penyakit jantung
Timbunan lemak dalam tubuh dapat menumpuk di arteri yang memasok darah ke jantung.
Arteri yang menjadi sempit kemudian dapat menyebabkan serangan jantung.
Selain itu, penderita obesitas juga cenderung memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol lipoprotein (LDL), trigliserida, dan diabetres yang semuanya berkontribusi terhadap penyakit jantung.
Baca juga: Jaga Kadar Gula Darah dengan Hindari 5 Makanan Ini! Khusus Diabetes Tipe 2, Berikut Tips Sehatnya
2. Diabetes tipe 2
Memiliki berat badan berlebih termasuk salah satu penyebab utama munculnya diabetes tipe 2 atau diabetes yang tidak bergantung pada insulin.
Sementara diketahui, kelebihan lemak membuat tubuh kebal terhadap insulin, yaitu hormon yang membawa gula (glukosa) dari darah ke dalam sel-sel tubuh.
Kondisi itu akhirnya menyebabkan sel-sel tubuh tidak mendapatkan gula yang diperlukan untuk memperoleh energi.
Seiring berjalannya waktu, penyakit diabetes tipe 2 dapat menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, stroke, penyakit ginjal, dan gangguan penglihatan.
Jika Anda kini memiliki perut buncit, segeralah melakukan upaya penanganan, seperti mulai rutin berolahraga yang cocok untuk menurunkan berat badan.
Baca juga: Sulit Tidur di Malam Hari? Tenangkan Tubuh Anda dengan 5 Minuman Ini, Dijamin Tidur Nyenyak
3. Sleep apnea
Sleep apnea adalah gangguan di mana seseorang dapat berhenti bernapas sejenak saat tidur.
Orang yang kelebihan berat badan dan hidup dengan obesitas berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan itu.
Sleep apnea bisa terjadi karena para pemiliki perut buncit cenderung mempunyai lebih banyak lemak yang tersimpan di leher sehingga membuat jalan napas menyusut.
Jalan napas yang lebih kecil dapat menyebabkan mendengkur dan kesulitan bernapas di malam hari.
Mengurangi berat badan disinyalir dapat membantu seseorang mengurangi jumlah lemak di leher dan menurunkan risiko sleep apnea.
Baca juga: 8 Cara Mencegah Penyakit Stroke, Salah Satunya Kendalikan Gula Dara
4. Stroke
Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terputus.
Kondisi itu dapat disebabkan oleh timbunan lemak yang menumpuk di arteri.
Stroke dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak dan mengakibatkan berbagai kecacatan, termasuk gangguan bicara dan bahasa, otot yang melemah, dan perubahan pada keterampilan berpikir dan bernalar.
Sebuah tinjauan pada tahun 2010 terhadap 25 studi dengan hampir 2,3 juta partisipan menemukan bahwa obesitas meningkatkan risiko stroke hingga 64 persen.
Baca juga: Manfaat Minum Kopi Pahit Dalam Jumlah Tinggi, Ternyata Bisa Membantu Menjaga Kesehatan Hati
5. Penyakit hati
Orang dengan obesitas dapat mengembangkan penyakit hati yang dikenal sebagai penyakit hati berlemak atau nonalcoholic steatohepatitis (NASH).
Hal tersebut bisa terjadi karena lemak berlebih dapat menumpuk di hati.
Kelebihan lemak itu kemudian dapat merusak hati atau menyebabkan jaringan parut tumbuh yang dikenal sebagai sirosis.
Penyakit hati berlemak biasanya tidak memiliki gejala, tetapi pada akhirnya dapat menyebabkan gagal hati.
Satu-satunya cara untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menurunkan berat badan, berolahraga, dan menghindari minum alkohol.
Baca juga: Darah Tinggi bisa Jadi Risiko Penyakit Ginjal, Cegah dengan Kurangi Konsumsi 5 Makanan Ini
6. Tekanan darah tinggi
Jaringan lemak ekstra dalam tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen dan nutrisi.
Hal itu pada akhirnya menuntut pembuluh darah perlu mensirkulasi lebih banyak darah ke jaringan lemak ekstra.
Kondisi itu juga membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Peningkatan jumlah darah yang bersirkulasi memberi tekanan ekstra pada dinding arteri.
Tekanan tambahan inilah yang kemudian disebut tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat merusak jantung dan arteri.
Baca juga: Makanan Super Ini Bisa Mengecilkan Perut! Inilah 6 Manfaat Mengonsumsi Buah Alpukat
7. Penyakit kantong empedu
Obesitas meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit batu empedu.
Batu empedu terjadi ketika empedu menumpuk dan mengeras di kantong empedu.
Orang dengan obesitas mungkin memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi dalam empedu.
Selain itu, para pemilik perut buncit ini mungkin memiliki kantong empedu besar yang tidak berfungsi dengan baik, yang dapat menyebabkan batu empedu.
Sebagai gejala, keberadaan batu empedu bisa menimbulkan rasa sakit sehingga membutuhkan operasi untuk penanganannya.
Selain itu, seseorang dianjurkan makan makanan tinggi serat dan lemak sehat untuk dapat membantu mencegah batu empedu.
Baca juga: Benarkah Masturbasi dapat Merusak Ginjal? Ini Faktanya
8. Kanker tertentu
Hubungan antara obesitas dengan kanker tidak sejelas dengan penyakit lainnya, seperti penyakit jantung dan stroke.
Namun, memiliki badan berlebih dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker tertentu, seperti kanker payudara, usus besar, kandung empedu, pankreas, ginjal, dan prostat, serta kanker rahim, leher rahim, endometrium, dan ovarium.
Baca juga: Rasa Lesu Hingga Nyeri Tubuh, Inilah 5 Gejala Anda Mengalami Depresi dan Harus Mencari Pertolongan
9. Depresi
Banyak orang yang terkena obesitas mengalami depresi.
Beberapa penelitian telah menemukan korelasi kuat antara kelebihan berat badan dan masalah gangguan depresi mayor.
Orang yang terkena obesitas mungkin sering mengalami diskriminasi atau bulliying berdasarkan ukuran tubuh mereka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Penyakit yang Mengintai Para Pemilik Perut Buncit"